Nantikanku di Batas Waktu
Album : Masa Muda
Munsyid : edCoustic
Dikedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata
Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan
Reff :
Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi kesyurga abadi
Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu
Lagu/lirik : Deden Supriadi
source : http://liriknasyid.com
Minggu, 19 Februari 2012
Rabu, 15 Februari 2012
10 Karakter Pemenang & 10 Karakter Pecundang
1). Ketika pemenang melakukan kesalahan dia berkata "saya salah!" Ketika pecundang melakukan kesalahan dia berkata, "ini bukan salah saya!"
2). Pemenang berkata," saya sudah baik, tapi saya bisa lebih baik lagi!" Pecundang berkata ," saya tidak sejelek orang lain!".
3). Pemenang mencoba belajar dari setiap orang yang lebih baik dari pada dia. Pecundang selalu mencoba menjatuhkan orang lain.
4). Pemenang berkata," Mari saya kerjakan ini untuk Anda!" Pecundang berkata, " itu bukan pekerjaan saya!".
5). Pemenang berkata, " Pasti ada cara lebih baik mengerjakannya!" Pecundang berkata," Begitulah biasanya dikerjakan disini!"
6). Pemenang berkata, "ini sulit tapi mungkin!" Pecundang berkata."ini mungkin tapi sangat sulit untuk mengerjakan!".
7). Pemenang selalu mempunyai rencana. Pecundang selalu cari alasan.
8). Pemenang mempunyai komitmen-komitmen Pecundang hanya berjanji-janji saja.
9). Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah.
10). Pemenang tuntas memecahkan masalah. Pecundang selalu tanggung-tanggung & tidak pernah memecahkan masalah.
Perlu di ingat,ini bukan standard penilaian yang mutlak bagi diri kita,tapi jadikan ini sbg penyemangat untuk lebih baik lagi ^^
2). Pemenang berkata," saya sudah baik, tapi saya bisa lebih baik lagi!" Pecundang berkata ," saya tidak sejelek orang lain!".
3). Pemenang mencoba belajar dari setiap orang yang lebih baik dari pada dia. Pecundang selalu mencoba menjatuhkan orang lain.
4). Pemenang berkata," Mari saya kerjakan ini untuk Anda!" Pecundang berkata, " itu bukan pekerjaan saya!".
5). Pemenang berkata, " Pasti ada cara lebih baik mengerjakannya!" Pecundang berkata," Begitulah biasanya dikerjakan disini!"
6). Pemenang berkata, "ini sulit tapi mungkin!" Pecundang berkata."ini mungkin tapi sangat sulit untuk mengerjakan!".
7). Pemenang selalu mempunyai rencana. Pecundang selalu cari alasan.
8). Pemenang mempunyai komitmen-komitmen Pecundang hanya berjanji-janji saja.
9). Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah.
10). Pemenang tuntas memecahkan masalah. Pecundang selalu tanggung-tanggung & tidak pernah memecahkan masalah.
Perlu di ingat,ini bukan standard penilaian yang mutlak bagi diri kita,tapi jadikan ini sbg penyemangat untuk lebih baik lagi ^^
Kamis, 09 Februari 2012
Subhanallah Wartawati Inggris Teteskan Air Mata Ketika Azan Berkumandang
Azan merupakan seruan bagi kaum Muslim untuk menunaikan shalat wajib. Azan mulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriah.
Kumandang azan yang mengalun merdu setiap lima kali sehari seringkali menjadi hidayah. Tak sedikit non-Muslim yang memeluk Islam, setelah mendengar lantunan azan.
Dalam video ini, seorang wartawati asal Inggris sampai meneteskan air mata ketika mendengar lantunan azan. Berikut videonya:
Sumber : Republika.co.id
Youtube
Rabu, 08 Februari 2012
Cermin Yang terlupakan
Oleh : Yulinda Arifin
Pada suatu ketika, sepasang suami istri, katakanlah nama mereka Smith,mengadakan 'garage sale' untuk menjual barang-barang bekas yang tidakmereka butuhkan lagi. Suami istri ini sudah setengah baya, dan anak-anakmereka telah meninggalkan rumah untuk hidup mandiri. Sekarang waktunyauntuk membenahi rumah, dan menjual barang-barang yang tidak dibutuhkanlagi.
Saat mengumpulkan barang-barang yang akan dijual, mereka menemukanbenda-benda yang sudah sedemikian lama tersimpan di gudang. Salah satu diantaranya adalah sebuah cermin yang mereka dapatkan sebagai hadiahpernikahan mereka, dua puluh tahun yang lampau.
Sejak pertama kali diperoleh, cermin itu sama sekali tidak pernahdigunakan. Bingkainya yang berwarna biru aqua membuat cermin itu tampakburuk, dan tidak cocok untuk diletakkan di ruangan mana pun di rumahmereka. Namun karena tidak ingin menyakiti orang yang menghadiahkannya,cermin itu tidak mereka kembalikan. Demikianlah, cermin itu teronggok diloteng. Setelah dua puluh tahun berlalu, mereka berpikir orang yangmemberikannya tentu sudah lupa dengan cermin itu. Maka merekamengeluarkannya dari gudang, dan meletakkannya bersama dengan barang lainuntuk dijual keesokan hari.
Garage sale mereka ternyata mendapat banyak peminat. Halaman rumah merekapenuh oleh orang-orang yang datang untuk melihat barang bekas yang merekajual. Satu per satu barang bekas itu mulai terjual. Perabot rumah tangga,buku-buku, pakaian, alat berkebun, mainan anak-anak, bahkan radio tuayang sudah tidak berfungsi pun masih ada yang membeli.
Seorang lelaki menghampiri Mrs. Smith. "Berapa harga cermin itu?" katanyasambil menunjuk cermin tak terpakai tadi. Mrs. Smith tercengang. "Wah,saya sendiri tidak berharap akan menjual cermin itu. Apakah Anda sungguhingin membelinya?" katanya. "Ya, tentu saja. Kondisinya masih sangat bagus."jawab pria itu. Mrs. Smith tidak tahu berapa harga yang pantas untukcermin jelek itu. Meskipun sangat mulus, namun baginya cermin itutetaplah jelek dan tidak berharga. Setelah berpikir sejenak, Mrs. Smithberkata,"Hmm ... anda bisa membeli cermin itu untuk satu dolar." Dengan wajahberseri-seri, pria tadi mengeluarkan dompetnya, menarik selembar uangsatu dolar dan memberikannya kepada Mrs. Smith.
"Terima kasih," kata Mrs. Smith, "sekarang cermin itu jadi milik Anda.Apakah perlu dibungkus?"
"Oh, jika boleh, saya ingin memeriksanya sebelum saya bawa pulang." jawabsi pembeli.
Mrs. Smith memberikan ijinnya, dan pria itu bergegas mengambil cerminnyadan meletakkannya di atas meja di depan Mrs. Smith. Dia mulai mengupaspinggiran bingkai cermin itu. Dengan satu tarikan dia melepaskan lapisanpelindungnya dan muncullah warna keemasan dari baliknya. Bingkai cerminitu ternyata bercat emas yang sangat indah, dan warna biru aqua yang selamaini menutupinya hanyalah warna dari lapisan pelindung bingkai itu!
"Ya, tepat seperti yang saya duga! Terima kasih!" sorak pria itu dengangembira. Mrs. Smith tidak bisa berkata-kata menyaksikan cermin indah itudibawa pergi oleh pemilik barunya, untuk mendapatkan tempat yang lebihpantas daripada loteng rumah yang sempit dan berdebu.
Kisah ini menggambarkan bagaimana kita melihat hidup kita. Terkadang kitamerasa hidup kita membosankan, tidak seindah yang kita inginkan. Kitamelihat hidup kita berupa rangkaian rutinitas yang harus kita jalani.Bangun pagi, pergi bekerja, pulang sore, tidur, bangun pagi, pegibekerja, pulang sore, tidur. Itu saja yang kita jalani setiap hari.
Sama halnya dengan Mr. dan Mrs. Smith yang hanya melihat plastik pelapisdari bingkai cermin mereka, sehingga mereka merasa cermin itu jelek dantidak cocok digantung di dinding. Padahal dibalik lapisan itu, ada warnaemas yang indah.
Padahal di balik rutinitas hidup kita, ada banyak hal yang dapatmemperkaya hidup kita.Setiap saat yang kita lewati, hanya bisa kita alami satu kali seumurhidup kita. Setiap detik yang kita jalani, hanya berlaku satu kali dalamhidupkita. Setiap detik adalah pemberian baru dari Tuhan untuk kita. Akankahkita menyia-nyiakannya dengan terpaku pada rutinitas? Akankah kitamembiarkan waktu berlalu dengan merasa hidup kita tidak seperti yang kitainginkan?
Setelah dua puluh tahun, dan setelah terlambat, barulah Mrs. Smith menyadari nilai sesungguhnya dari cermin tersebut. Inginkah kitamenyadari keindahan hidup kita setelah segalanya terlambat? Tentu tidak.
Sebab itu, marilah kita mulai mengikis pandangan kita bahwa hiduphanyalah rutinitas belaka. Mari kita mulai mengelupas rutinitas tersebut danmenemukan nilai sesungguhnya dari hidup kita.
Marilah kita mulai menjelajah hidup kita, menemukan hal-hal baru, belajarlebih banyak, mengenal orang lebih baik. Mari kita melakukan sesuatu yangbaru. Mari kita membuat perbedaan! Mari kita jelang tahun yang baru inidengan suatu semangat baru untuk menjalani hidup lebih baik setiap hari.
Saat mengumpulkan barang-barang yang akan dijual, mereka menemukanbenda-benda yang sudah sedemikian lama tersimpan di gudang. Salah satu diantaranya adalah sebuah cermin yang mereka dapatkan sebagai hadiahpernikahan mereka, dua puluh tahun yang lampau.
Sejak pertama kali diperoleh, cermin itu sama sekali tidak pernahdigunakan. Bingkainya yang berwarna biru aqua membuat cermin itu tampakburuk, dan tidak cocok untuk diletakkan di ruangan mana pun di rumahmereka. Namun karena tidak ingin menyakiti orang yang menghadiahkannya,cermin itu tidak mereka kembalikan. Demikianlah, cermin itu teronggok diloteng. Setelah dua puluh tahun berlalu, mereka berpikir orang yangmemberikannya tentu sudah lupa dengan cermin itu. Maka merekamengeluarkannya dari gudang, dan meletakkannya bersama dengan barang lainuntuk dijual keesokan hari.
Garage sale mereka ternyata mendapat banyak peminat. Halaman rumah merekapenuh oleh orang-orang yang datang untuk melihat barang bekas yang merekajual. Satu per satu barang bekas itu mulai terjual. Perabot rumah tangga,buku-buku, pakaian, alat berkebun, mainan anak-anak, bahkan radio tuayang sudah tidak berfungsi pun masih ada yang membeli.
Seorang lelaki menghampiri Mrs. Smith. "Berapa harga cermin itu?" katanyasambil menunjuk cermin tak terpakai tadi. Mrs. Smith tercengang. "Wah,saya sendiri tidak berharap akan menjual cermin itu. Apakah Anda sungguhingin membelinya?" katanya. "Ya, tentu saja. Kondisinya masih sangat bagus."jawab pria itu. Mrs. Smith tidak tahu berapa harga yang pantas untukcermin jelek itu. Meskipun sangat mulus, namun baginya cermin itutetaplah jelek dan tidak berharga. Setelah berpikir sejenak, Mrs. Smithberkata,"Hmm ... anda bisa membeli cermin itu untuk satu dolar." Dengan wajahberseri-seri, pria tadi mengeluarkan dompetnya, menarik selembar uangsatu dolar dan memberikannya kepada Mrs. Smith.
"Terima kasih," kata Mrs. Smith, "sekarang cermin itu jadi milik Anda.Apakah perlu dibungkus?"
"Oh, jika boleh, saya ingin memeriksanya sebelum saya bawa pulang." jawabsi pembeli.
Mrs. Smith memberikan ijinnya, dan pria itu bergegas mengambil cerminnyadan meletakkannya di atas meja di depan Mrs. Smith. Dia mulai mengupaspinggiran bingkai cermin itu. Dengan satu tarikan dia melepaskan lapisanpelindungnya dan muncullah warna keemasan dari baliknya. Bingkai cerminitu ternyata bercat emas yang sangat indah, dan warna biru aqua yang selamaini menutupinya hanyalah warna dari lapisan pelindung bingkai itu!
"Ya, tepat seperti yang saya duga! Terima kasih!" sorak pria itu dengangembira. Mrs. Smith tidak bisa berkata-kata menyaksikan cermin indah itudibawa pergi oleh pemilik barunya, untuk mendapatkan tempat yang lebihpantas daripada loteng rumah yang sempit dan berdebu.
Kisah ini menggambarkan bagaimana kita melihat hidup kita. Terkadang kitamerasa hidup kita membosankan, tidak seindah yang kita inginkan. Kitamelihat hidup kita berupa rangkaian rutinitas yang harus kita jalani.Bangun pagi, pergi bekerja, pulang sore, tidur, bangun pagi, pegibekerja, pulang sore, tidur. Itu saja yang kita jalani setiap hari.
Sama halnya dengan Mr. dan Mrs. Smith yang hanya melihat plastik pelapisdari bingkai cermin mereka, sehingga mereka merasa cermin itu jelek dantidak cocok digantung di dinding. Padahal dibalik lapisan itu, ada warnaemas yang indah.
Padahal di balik rutinitas hidup kita, ada banyak hal yang dapatmemperkaya hidup kita.Setiap saat yang kita lewati, hanya bisa kita alami satu kali seumurhidup kita. Setiap detik yang kita jalani, hanya berlaku satu kali dalamhidupkita. Setiap detik adalah pemberian baru dari Tuhan untuk kita. Akankahkita menyia-nyiakannya dengan terpaku pada rutinitas? Akankah kitamembiarkan waktu berlalu dengan merasa hidup kita tidak seperti yang kitainginkan?
Setelah dua puluh tahun, dan setelah terlambat, barulah Mrs. Smith menyadari nilai sesungguhnya dari cermin tersebut. Inginkah kitamenyadari keindahan hidup kita setelah segalanya terlambat? Tentu tidak.
Sebab itu, marilah kita mulai mengikis pandangan kita bahwa hiduphanyalah rutinitas belaka. Mari kita mulai mengelupas rutinitas tersebut danmenemukan nilai sesungguhnya dari hidup kita.
Marilah kita mulai menjelajah hidup kita, menemukan hal-hal baru, belajarlebih banyak, mengenal orang lebih baik. Mari kita melakukan sesuatu yangbaru. Mari kita membuat perbedaan! Mari kita jelang tahun yang baru inidengan suatu semangat baru untuk menjalani hidup lebih baik setiap hari.
Sumber : Catatan Yulinda Arifin
Senin, 06 Februari 2012
Tariq bin Ziyad Sang Penakluk Andalusia
Mendung hitam menggelayut di atas bumi Spanyol. Eropa sedang dikangkangi oleh penjajah, Raja Gotik yang kejam. Wanita merasa terancam kesuciannya, petani dikenakan pajak tanah yang tinggi, dan banyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan. Raja dan anteknya bersuka ria dalam kemewahan sedang rakyat merintih dalam kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen danYahudi, mengungsi ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebih menjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur dan mempunyai toleransi yang tinggi karena berada di bawah naungan pemerintahan Islam.
Satu dari jutaan pengungsi itu adalah Julian, Gubernur Ceuta yang putrinya Florinda telah dinodai Roderick, raja bangsa Gotik. Mereka memohon pada Musa bin Nusair, raja muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang lalim itu. Setelah mendapat persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian kepantai selatan Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad, budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000 anggota pasukan muslim menyeberangi selat antara Afrika dan daratan Eropa.
Begitu kapal-kapal yang berisi pasukannya mendarat di Eropa, Tariq mengumpulkan mereka di atas sebuah bukit karang, yang dinamai Jabal Tariq (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar. Diatas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah menyeberangkan mereka. Tentu saja perintah ini membuat prajuritnya keheranan. “Kenapa Andalakukan ini?” tanya mereka. “Bagaimana kita kembali nanti?” tanya yang lain.
Namun Tariq tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru,”Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan,menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid. Keberanian dan perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorangpenyair Persia, untuk menggubahnya dalam sebuah syair berjudul”Piyam-i Mashriq”: “Tatkala Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol), Prajurit-prajurit mengatakan, tindakannya tidak bijaksana. Bagaimanabisa mereka kembali ke negeri Asal, dan perusakan peralatan adalahbertentangan dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunus pedangnya, dan menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Alloh adalah kampung halaman kita.”
Kata-kata Tariq itu bagaikan cambuk yang melecut semangat prajuritmuslim yang dipimpinnya. Bala tentara muslim yang berjumlah 12.000 orang maju melawan tentara Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara. Pasukan Kristen jauh lebih unggul baik dalam jumlah maupun persenjataan. Namun semua itu tak mengecutkan hati pasukan muslim.
Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu, keduanya berperang di dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuran ini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hingga Raja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Tariq yang luar biasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itu mereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka.
Tariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menyebarkan mereka ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersamapasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kota itu menyerah tanpa perlawanan berarti. Kecepatan gerak dan kehebatanpasukan Tariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.
Rakyat Spanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahanbangsa Gotik, mengelu-elukan orang-orang Islam. Selain itu, perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehinggamereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.
Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija, yang membawakemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran ini, Musa bin Nusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabung dengannya.
Selanjutnya, kedua jenderal itu bergerak maju terus berdampingan dan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Spanyol jatuh ke tangan Islam. Portugis ditaklukkan pula beberapa tahun kemudian.
“Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan paling sensasional bagi bangsa Arab itu,” tulis Phillip K.Hitti, “dan membawa masuknya wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah mereka peroleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dan kesempurnaan keberhasilan operasi ke Spanyol ini telah mendapat tempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan.”
Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbulnya revolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui. Ketidak toleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orang Kristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yangluar biasa.
Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jika tentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukuman berat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita. Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jitu yang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu dan menjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkan memiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semua komunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum.
Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luar biasa. Orang-orang Kristen termasuk pendeta-pendetanya yang pada mulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembali pulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulis Kristen terkenal menulis: “Muslim-muslim Arab itu mengorganisir kerajaan Kordoba yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan, mereka mengenalkan obor pengetahuan dan peradaban, kecemerlangan dan keistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropa sedang dalam kondisi percekcokan dan kebodohan yang biadab.”
Tariq bermaksud menaklukkan seluruh Eropa, tapi Alloh menentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropa, datang panggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dan kepatuhan tinggi, Tariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusaha tiba seawal mungkin di Damaskus. Tak lama kemudian, Tariq wafat di sana. Budak Barbar, penakluk Spanyol, wilayah Islam terbesar di Eropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhi panggilan Rabbnya. Semoga Alloh merahmatinya. (her)
Kontribusi oleh ID: Noy (melalui Forum Media Muslim)
Sabtu, 04 Februari 2012
الله أكبر Doa Kemenangan
- اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِينَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّينَ وَجْمَعْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَلَمِينَ
Ya Allah, muliakanlah Islam dan Kaum
Muslimin, hinakanlah kesyirikan dan kau musyrikin, hancurkanlah musuh-Mu
musuh agama, himpunkanlah kalimat kaum muslimin di atas kebenaran,
wahai Rabb semesta alam.
- اَللَّهُمَّ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya Allah, limpahlanlah atas kami kesabaran, kokohkanlah pijakan kami, dan menangkanlah kami atas kaum kafirin.
- اَللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ
Ya Allah, satukanlah hati-hati antar-kami sebagaimana Engkau satukan antara kaum Muhajirin dan Anshar
- اَللَّهُمَّ افْتَحْ جِهَادًا فِى بِلاَدِنَا وَفِى كُلِّ مَكَانٍ
Ya Allah, menangkanlah jihad di negeri kami dan di segala penjuru muka bumi.
- َاللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِينَ الْمُجَاهِدِينَ فِى فِلِسْطِينَ وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِينَ الْمُجَاهِدِينِ فِى أَفْغَانِسْتَانِ وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِينَ الْمُجَاهِدِينَ فِى مَشَارِقِ اْلأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا
Ya Allah, tolonglah (menangkan)
saudara-saudara kami kaum Muslimin para Mujahidin di Palestina, juga
mereka yang di Afghanistan, serta segenap Muslimin Mujahidin di belahan
Timur dan Barat bumi.
- َاللَّهُمَّ أَفْرِغْ عَلَيْهِمْ صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ – وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ
Ya Allah, limpahkanlah atas mereka
kesabaran dan kokohkanlah pijakan mereka, dan menangkanlah mereka atas
musuh-Mu dan (yang juga) musuh mereka.
- َاللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنَهُمْ وَاهْدِهِمْ سُبُلَ السَّلاَمِ
Ya, Allah satukanlah hati-hati mereka,
perbaikilah apa-apa yang ada di antara mereka, dan tunjukkanlah mereka
jalan-jalan keselamatan.
- َاللَّهُمَّ انْصُرْ دِينَكَ وَكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ وَعِبَادَكَ الْمُوَحِّدِينَ
Ya Allah, tolonglah (menangkan) agama-Mu, kitab-Mu, sunnah nabi-Mu dan hamba-hamba-Mu para ahli tauhid.
- َاللَّهُمَّ أَعِدِ الْمَسْجِدَ اْلأَقْصَى إِلَى رِحَابِ الْمُسْلِمِينَ َاللَّهُمَّ طَهِّرْهُ مِنَ الْيَهُودِ الْغَاصِبِينَ َاللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِهِمْ فَإِنَّهُمْ لاَ يُعْجِزُونَكَ يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ
Ya Allah, kembalikanlah Masjid Al-Aqsha
ke haribaan kaum Muslimin, sucikanlah ia dari tangan-tangan Yahudi
bangsa perampas. Ya Allah, mereka itu sepenuhnya berada dalam
kekuasaan-Mu, tidaklah mungkin mereka melemahkan-Mu, wahai Yang Mahakuat
lagi Maha Perkasa.
- َاللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ مُجْرِيَّ السَّحَابِ هَازِمَ اْلأَحْزَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اِهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ
Ya Allah, Yang menurunkan Kitab, Yang
menggerakkan awan, Yang menghancurkan sekutu-sekutu, Yang cepat
perhitungan-Nya, hancurkan dan guncanglah mereka, wahai Yang Mahakuat
lagi Maha Perkasa.
- رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ – وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمِ
Ya Rabb kami, kabulkanlah kami,
sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan ampunilah
kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
- َاللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُبِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَبِكَ مِنْكَ لاَ نُحْصِى ثَنَاءًا عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung
dengan keridhoan-Mu dari murka-Mu, dan dengan kemaafan-Mu dari
hukuman-Mu, dan dengan-Mu dari-Mu. Tidaklah kami bisa menghitung pujian
atas-Mu, Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji Diri-Mu sendiri.
- وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَلَمِينَ
Dan sampaikanlah ya Allah, shalawat dan
salam kepada Nabi kami Muhammad, serta kepada keluarga dan para
sahabatnya. Dan segala puji adalah milik Allah Rabb seru sekalian alam.
sumber : ukkiunso3d.wordpress.com
(Dikutip dari sebagian lantunan doa
Syaikh Musyari Rasyid, serta dari doa ma’tsur lainnya. Mohon koreksi
jika ada kesalahan dan kekurangan).
Langganan:
Postingan (Atom)
Tema Projek dan Contoh Implementasinya
Tema Projek dan Contoh Implementasinya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat luas dan fleksibel. Masih banyak tema lainnya...
-
narasi deskripsi eksposisi argumentasi nyaeta Pangartian Karangan Narasi: Narasi nyaeta tulisan atawa karangan anu eusina ngebrehkeu...
-
Menabung merupakan hal yang sangat luar biasa karena dengan menabung kita mempunyai simpenan untuk masa tua. he he ^ _ ^ Ada yang m...
-
Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillah saya bisa membuat postingan lagi, senangnya.... :) ! Postingan kali ini temanya masih sama d...