Andalkan Produksi Abon Cabe
BANGGA: UP2K memperlihatkan abon
cabe yang menjadi produk andalan (Foto Saeful/ Radar Bogor)
Pemerintahan Desa Kabasiran, Kecamatan
Parungpanjang, terus berupaya menonjolkan abon cabe yang diproduksi oleh
Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Dharma Wanita yang
digerakkan kader PKK.
PRODUK dalam kemasan botol ukuran 100 gram dengan label Evia Abon Cabe,
hampir satu tahun terakhir telah menjadi industri rumahan dalam memberdayakan
ibu rumah tangga. “Kami berupaya untuk mencegah warga terjerat rentenir
berkedok bank keliling dengan cara mengembangkan usaha yang menyejahterakan,”
ungkap Kepala Desa Kabasiran, Saefullah.
Terbukti, uasaha abon cabe tersebut mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi ibu rumah tangga untuk mendongkrak perekonomian keluarga. Tak hanya itu, unit usaha tersebut juga membuka peluang bagi pengembangan sektor pertanian untuk menyediakan pasokan cabai merah dan bawang putih yang merupakan bahan baku abon cabe. “Kami mencoba ke arah itu (pertanian, red) dan juga sedang memperluas pangsa pasar melalui koperasi PKK,” katanya.
Ketua kelompok UP2K, Evi Afiah yang mempelopori pembuatan abon cabe mengatakan, saat ini setiap hari bersama enam karyawan mampu memproduksi sedikitnya 80 botol kemasan abon cabe dengan berat bersih 100 gram/botol.
Bahan baku yang ia perlukan selama tiga hari produksi sebanyak 120 kilogram bawang putih dan 50 kilogram cabai ditambah garam, gula pasir dan minyak sayur secukupnya. “Kalau sedang ada pesanan, kita bisa produksi 300 kemasan sehari, bahan baku yang kita butuhkan juga meningkat tiga kali lipat,” katanya.
Produk yang sudah jadi, kemudian dipak dalam kemasan berisi sepuluh botol. Satu pak abon cabe dibanderol Rp100 ribu. Itu artinya pendapatan usaha kecil ini dapat mencapai Rp800 ribu per hari. Bahkan, jika sedang ada pesanan, omsetnya bisa mencapai jutaan rupiah dalam sehari.
“Sekarang sudah cukup diminati, bahkan bukan hanya di Parungpanjang, tetapi kami pernah menjualnya sampai ke Jambi dan beberapa daerah lainnya,” katanya.
Camat Parungpanjang, Ade Yana Mulyana mengatakan, usaha kecil yang dibangun masyarakat perlu didampingi oleh instansi yang bergerak di bidang tersebut. “Di antaranya, kami akan mendorong agar selain memberi bantuan simpan pinjam, PNPM juga membuka divisi marketing unuk membantu pelaku usaha kecil menjual produk,” paparnya.
Sementara itu, Kasubid Kelembagaan BPMPD Kabupaten Bogor, Permana mengatakan, upaya Desa Kabasairan dalam realisasi program kerja desa sudah cukup baik, tinggal pengembangan lebih lanjutnya. (ful)
Terbukti, uasaha abon cabe tersebut mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi ibu rumah tangga untuk mendongkrak perekonomian keluarga. Tak hanya itu, unit usaha tersebut juga membuka peluang bagi pengembangan sektor pertanian untuk menyediakan pasokan cabai merah dan bawang putih yang merupakan bahan baku abon cabe. “Kami mencoba ke arah itu (pertanian, red) dan juga sedang memperluas pangsa pasar melalui koperasi PKK,” katanya.
Ketua kelompok UP2K, Evi Afiah yang mempelopori pembuatan abon cabe mengatakan, saat ini setiap hari bersama enam karyawan mampu memproduksi sedikitnya 80 botol kemasan abon cabe dengan berat bersih 100 gram/botol.
Bahan baku yang ia perlukan selama tiga hari produksi sebanyak 120 kilogram bawang putih dan 50 kilogram cabai ditambah garam, gula pasir dan minyak sayur secukupnya. “Kalau sedang ada pesanan, kita bisa produksi 300 kemasan sehari, bahan baku yang kita butuhkan juga meningkat tiga kali lipat,” katanya.
Produk yang sudah jadi, kemudian dipak dalam kemasan berisi sepuluh botol. Satu pak abon cabe dibanderol Rp100 ribu. Itu artinya pendapatan usaha kecil ini dapat mencapai Rp800 ribu per hari. Bahkan, jika sedang ada pesanan, omsetnya bisa mencapai jutaan rupiah dalam sehari.
“Sekarang sudah cukup diminati, bahkan bukan hanya di Parungpanjang, tetapi kami pernah menjualnya sampai ke Jambi dan beberapa daerah lainnya,” katanya.
Camat Parungpanjang, Ade Yana Mulyana mengatakan, usaha kecil yang dibangun masyarakat perlu didampingi oleh instansi yang bergerak di bidang tersebut. “Di antaranya, kami akan mendorong agar selain memberi bantuan simpan pinjam, PNPM juga membuka divisi marketing unuk membantu pelaku usaha kecil menjual produk,” paparnya.
Sementara itu, Kasubid Kelembagaan BPMPD Kabupaten Bogor, Permana mengatakan, upaya Desa Kabasairan dalam realisasi program kerja desa sudah cukup baik, tinggal pengembangan lebih lanjutnya. (ful)
foto : Saiful Radar Bogor, azharDRAW
ABON CABE??????? apanya yg dimakan?? denger katanya udah mules duluan...hehe
BalasHapusYang senang pedas pasti ketagihan mbak. belum dicoba sih ! Abon cabe itu untuk menemani Soto, Bakso, Mie SOP dll.
BalasHapusBanteng88 | Agen Bola | Agen Judi | Agen Sbobet
BalasHapusAgen Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Judi Online
Bola Online
Agen CASINO
Agen SBOBET
Agen IBCBET
Agen Judi Terpercaya
Poker Online
Agen Judi Online
Prediksi Bola