Indonesia ikut bersaing dalam ajang Jaizat Tunis al-‘Alamiyah al-Uwlaa fi Hifzhi al-Quran al-Karim wa Tajwidih (Hadiah Internasional Pertama Tunisia Lomba Menghafal dan Tajwid Al-Quran) yang berlangsung selama lima hari, pada 12-16 Ramadhan 1432H, bertepatan dengan tanggal 12-16 Agustus 2011 di Tunis.
Ajang tersebut dibuka oleh Menteri Agama Tunisia, Laroussi Mizouri, pada Jumat (12/8) di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional, Tunis. Mizouri mengungkapkan arti penting acara tersebut sebagai ajang kompetisi internasional pertama bidang keagamaan sejak pecahnya Revolusi Tunisia awal tahun ini, yang merupakan satu tahapan penting dalam kehidupan bernegara di Tunisia.
Dikatakannya, ajang pertemuan internasional ini menerjemahkan kembali kekhasan budaya Tunisia sebagai negara yang telah ikut menyumbangkan nilai-nilai Islam yang mulia dalam sejarah peradaban dunia, yang mengejewantah dalam sejarah Kota Kairaouan dan Ez-Zaitunah.
Ajang ini diikuti oleh 30 peserta yang datang dari 21 negara mayoritas muslim, ditambah Rusia dan Yunani. Wakil Indonesia merupakan satu-satunya peserta dari negara Asia yang bukan berasal dari Timur Tengah. Dua kategori yang akan dipertandingkan pada ajang ini adalah lomba menghafal al-Quran dan lomba membaca (tartil) al-Quran beserta tajwidnya.
Juara Ketiga
Terpilih sebagai utusan Indonesia, Muhammad Nazri, dari Sumatra Utara. Pemuda yang berasal dari Tanjung Balai, Asahan, ini sudah mulai menghafal al-Quran sejak duduk di kelas dua SMP. Saat melanjutkan studi di IAIN Sumatra Utara di Medan, letak kampus dan tempat tinggal yang tidak jauh dari Islamic Center Medan memotivasi dia untuk melanjutkan usahanya belajar menghafal al-Quran hingga khatam 30 juz.
Dalam kompetisi menghafal al-Quran pada STQ Nasional di Banjarmasin yang lalu, Nazri berhasil memenangkan hadiah ketiga.(sumber: KBRI Tunis/MYz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar