Sabtu, 28 April 2012

Kisah Seekor Jangkrik




Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillah saya bisa membuat postingan lagi, senangnya.... :) ! Postingan kali ini temanya masih sama dengan postingan sebelumnya yaitu kisah binatang. Nama binatangnya seperti yang telah kamu baca judul diatas, ya.. betul sekali seekor jangkrik. Mau tahu kisahnya baca dibawah ini.

Seekor anak jangkrik baru pertama kali keluar dari liangnya. Dia sangat terkagum-kagum dengan dunia luar. Ada bintang, bulan, angin yang bertiup. Tiba-tiba dia mendengar suara nyanyian yang menurutnya sangaaat merdu. Dia mencari sumber nyanyian itu.

Didapatinya binatang mirip dirinya sedang menyanyi… krik…! krik…!! Lalu didekatinya binatang yang mirip dirinya itu. Lalu dia berkata, ” wahai, binatang yang sedang bernyanyi, binatang apakah engkau bisa bernyanyi semerdu itu?”

“Aku jangkrik juga seperti dirimu, jangkrik kecil…!” jawab jangkrik dewasa.

” Ooo begitu, apakah kalau kita sama, apakah aku bisa bernyanyi semerdu yang enagkau lakukan?” kata jangkrik muda.

” Tentu saja…!” kata jangkrik dewasa ” Sebagai jangkrik, enagkau PASTI bisa bernyanyi. Engkau hanya perlu tahu caranya dan latihan yang rajin untuk dapat bernyanyi seperti ini, bahkan mungkin bisa lebih merdu dari yang aku lakukan.”

Lalu jangkrik dewasa mengajarkan cara bernyanyi. Jangkrik muda mengamati betul-betul cara yang dijarkan jangkrik dewasa. Jangkrik muda mulai mempraktekkan yang diajarkan jangkrik dewasa. Tetapi… yang terdengar nyanyian yang tidak merdu sama sekali… Krekk…!! Krekk..!!!

“Engkau hanya perlu latihan terus menerus untuk dapat bernyanyi lebih merdu,” kata jangrik dewasa.

Maka dengan penuh suka cita pulanglah jangkrik muda ini ke liangnya. Di sarangnya dia berlatih terus sepanjang malam… Sampai pagi hampir menjelang, matanya sudah mulai mengantuk. Dia coba bernyanyi, tetapi yang terdengar hanya sedikittt sekali kemajuan…,” krek…!!! Kreik…!!! Kreik…!!

Malam harinya dia coba lagi berlatih bernyanyi, tetapi yang terdengar masih, ” Krek…!! Kreik…!!! Kreik…!!! masih jauh sekali dari suara merdu.

Jangkrik muda hampir putus asa. Mungkin saya memang tidak berbakat untuk bernyanyi, katanya dalam hati. Akhirnya dia memutuskan untuk menemui jangkrik dewasa.

Dengan lemah lesu berceritalah jangkrik muda ini tentang permasalahannya. Tetapi, jangkrik dewasa malah tertawa terbahak-bahak. Jangkrik muda heran.

“Mengapa engkau malah tertawa wahai jangkrik dewasa,” kata jangkrik muda.

“Wahai jangkrik muda, aku bisa bernayanyi semerdu ini memerlukan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun berlatih. Engkau baru berlatih satu malam saja sudah menyerah… bahkan menganggap dirimu tidak berbakat belum ada kemajuan. Bangkitlah jangkrik muda, berlatihlah terus… saya yakin engkau akan bisa bernyanyi lebih merdu dari diriku.” kata jangjrik dewasa.

Maka terbukalah pikiran si jangkrik muda. Akhirnya dia pulang ke sarangnya dengan penuh suka cita…. Dan berniat akan ulet berlatih SAMPAI BISA . Karena dia memang PASTI BIsa



Rabu, 25 April 2012

Kisah Seekor Elang


Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillah saya bisa memposting kembali di blog tercinta ini. Kira-kira sebulan lamanya saya tidak menyentuh  postingan blog saya, postingan kali ini saya akan menyuguhkan kisah seekor elang. Semoga postingan ini bisa memberi manfaat.

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia.
Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.

Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang.

Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan — suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.

Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh.
Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.

Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.

Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda.
Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita.

Anda adalah elang-elang itu.

Perubahan pasti terjadi.

Maka itu, kita harus berubah!

sumber : http://safrie.wordpress.com

Tema Projek dan Contoh Implementasinya

  Tema Projek dan Contoh Implementasinya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat luas dan fleksibel. Masih banyak tema lainnya...