Memberi
nama bukan hanya sekadar mencari kata yang indah diucapkan dan didengarkan.
Nama itu juga doa. Maka jangan sembarangan memberi nama kepada anak Anda. Sebab
bila salah, bisa menjadi bahan olok-olokan bahkan mencelakakan di kemudian
hari.
Alkisah,
ada seorang yang bernama Lelu. Setelah tua dia tentu dipanggil Pak Lelu,
istrinya dipanggil Bu Lelu. Mereka dikarunia dua orang anak. Anak yang pertama
bernama Turasman, kependekan dari metu, waras dan aman. Mengapa diberi nama
Turasman? Karena saat melahirkannya sangat mudah (metu), bayinya sehat (waras)
dan finansialnya cukup (aman), jadilah ia Turasman.
Anak
yang kedua diberi nama Ribut. Karena saat melahirkan, suami-istri ini sedang
cekcok alias ribut.
Setelah
besar, Ribut diminta ibunya pergi ke pasar untuk membeli bawang merah dan
daging sapi. Karena sudah beberapa jam tidak pulang ibunya meminta Turasman
untuk menyusul ke pasar.
Di
tengah perjalanan, Turasman ketemu dengan preman Betawi yang sudah taubat.
Dengan lembut preman itu bertanya, “Perasaan gue kenal kamu, deh. Siapa nama
bapakmu?” Dengan tegas dan keras Turasman menjawab, “Pak Lelu!” Mendengar
jawaban itu, Turasman di hajar sampai babak belur karena “palelu” itu ucapan
atau umpatan yang sangat kasar [artinya, kepala kamu] di kampung itu.
Turasman
melanjutkan perjalanan menuju pasar untuk mencari adiknya. Di tengah jalan, dia
ketemu anak albino yang selama ini sering diejek dengan sebutan bule. Bila
dipanggil bule, lelaki ini akan sangat marah. Saat bertemu Turasman ia
bertanya, “Perasaan saya tahu kamu, deh. Siapa nama ibumu?” Dengan cepat dan
keras Turasman menjawab, “Bu Lelu!” Karena tersinggung anak albino itu pun
menghajar Turasman.
Dengan
badan yang babak belur Turasman terus melanjutkan ke pasar untuk mencari
adiknya. Sesampainya di pasar, para pedagang menyapa, “Kamu ngapain badan babak
belur begini ke pasar?” Dengan suara keras Turasman menjawab, “Mau nyari
Ribut.” Mendengar jawaban itu, para pedagang pun marah. Maka dihajarlah
Turasman ramai-ramai oleh para pedagang.
Siapa
nama Anda? Apakah berpeluang mengundang keributan dan bisa menyebabkan babak
belur? Semoga tidak. Hehehe…
Sumber : http://www.jamilazzaini.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar