Rabu, 24 April 2013

Sistem Ujian Pendidikan Indonesia Menurut Prof Rhenald Kasali

(1) Prinsip ujian sbenarnya adlh, mereka yang mengajarlah yg berhak menguji. Menjadi masalah besar bila orang yg tak mengajar ikut menguji

(2) Lalu yang akan merekrut atau memakai tenaga atau pikiran ybs lah yg menguji selanjutnya. Misalnya: Universitas atau cln pemberi kerja

(3) Untk pendidikan dasar, sbaiknya Indonesia sdh keluar dari exam merit (kecakapan ujian) ke talent merit (kecakapan berdasarkan bakat)

(4) Kecakapan seorang anak tdk dpt diukur hny saat ujian, bisa sj hari itu adalah bad day ybs, apalagi bila suasana nasional begitu menekan.

(5) Namun di lain sisi kt juga perlu guru2 yg lebih bertanggungjawab, lebih menjaga kestabilan emosi anak2, bukan target (UN) oriented

di luar negri S 1 dan MBA bahkan tdk diuji, tak pakai thesis“@adityakristanto:Jadi, sidang skripsi seharusnya diuji dosen pembimbing? :p”


(6) Kl pun ada org lain yg menguji adalah untuk quality control dan dpt tatap muka dgn suasana yg friendly

(7) dgn budget yg super besar, sdh saatnya pendidikan lebih didesentralisasikan. dari UN ke UD (Ujian Darrah), atau hny US (Ujian sekolah)


(8). Budget besar selalu menjadi sumber penggunjingan dan sumber masalah, berkumpulnya org2 bermasalah dan politik uang.

(9) Kita sering berpikir pendidikan hrs lbh berat lagi, padahal di Indonesia materi sdh sangat berat, berlebihan dan kebanyakan


Untuk level MM seharusnya cukup case-based writing saja. Ini jd masalah krn Mnrut prmerintah hrs ada thesis...

MBA atau MM itu applied science..“@denty_kusuma: @Rhenald_Kasali kalau tak pakai thesis pakai apa, Pak?”
pakai salaman aja...“@heriawanzhang: Trus lulusnya gimana, Prof?? "@Rhenald_Kasali: di luar negeri S1&MBA bhkn tdk diuji, tak pakai thesis“”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Projek dan Contoh Implementasinya

  Tema Projek dan Contoh Implementasinya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat luas dan fleksibel. Masih banyak tema lainnya...