Jumat, 30 September 2011

MATERI KHUTBAH JUM'AT

Perintah Berlaku Jujur dan Larangan Berbuat Dusta

KHUTBAH JUMAT PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعْيِنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا , مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُّ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَللَّهُمَّ صَـلِّ وَسَـلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى بَعْدَ أَنْ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُواْ اللَّهَ وَقُوْلُواْ قَوْلاً سَدِيداً ,  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ  وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan kita petunjuk kepada adab yang paling sempurna dan membukakan sebagian pintu-pintu kebaikan dan semua pintu kemenangan. Aku bersaksi bahwa tiada ilâh yang benar kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala semata; yang Mahamulia lagi Maha Pemberi. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan-Nya. Beliau adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Semoga Salawat senantiasa tercurah kepada beliau, keluarga dan kaum Muslimin yang mengikuti beliau dengan baik hingga hari kiamat.
Amma ba`du
Wahai kaum Muslimin, marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Marilah kita menjadi orang-orang yang jujur, berlaku baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kepada seluruh makhluk, jika kita memang benar-benar orang yang beriman. Hendaklah kita berlaku jujur, karena kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan kita kepada surga. Seseorang itu selalu berlaku jujur dan membiasakannya, hingga di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dia di tulis sebagai orang yang jujur. Orang-orang yang jujur dalam ucapan dan perbuatannya, akan dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dicintai oleh manusia. Setiap majelis merasa senang apabila mereka disebut, dan hati pun menjadi menerima dengan lapang setiap kali mereka membawa berita. Mereka memperoleh buah kejujuran mereka di dunia dan di alam kubur. Apabila mereka di kumpulkan, setiap lisan selalu mengucapkan kata pujian bagi mereka. Hati mereka dipenuhi rasa cinta dan persaudaraan. Dan kejujuran itu mencakup keyakinan, ucapan dan perbuatan.
Jujur dalam keyakinan maksudnya adalah keikhlasan seseorang dalam beramal. Ia tidak mengerjakan amalan karena riyâ` ataupun sum`ah. Adapun jujur dalam ucapan, maksudnya dia jujur dengan berita yang disampaikan kepadanya serta ucapannya sesuai dengan kenyataan. Dia tidak memberikan kabar berita yang menyelisihi kenyataan/realita, baik ketika sungguh-sungguh maupun senda gurau; baik ketika senang maupun sempit. Dia selalu menyampaikan berita dalam keadaan sempit maupun lapang; dalam keadaan marah maupun ridha, dalam seluruh muamalahnya, baik berupa sewa menyewa maupun jual beli.

Adapun jujur dalam perbuatan, maksudnya adalah ia mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam amal ibadahnya dan semua muamalahnya, dengan nasehat yang sungguh-sungguh. Jika dia bekerja untuk orang lain, ia pun bersungguh-sungguh dan menyelesaikannya.

Kita jangan berkata dusta. Karena sesungguhnya dusta itu mengantarkan kepada perbuatan dosa dan perbuatan dosa itu menyebabkan masuk neraka. Seseorang itu bila senantiasa berbuat dusta niscaya ditulis di sisi Allah Ta’ala sebagai pendusta. Dusta itu dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan manusia. Jika dia menyampaikan berita, beritanya tidak tsiqah (terpercaya). Ketahuilah bahwa dusta ini juga mencakup keyakinan, perbuatan dan perkataan.
Dusta dalam keyakinan maksudnya adalah perbuatan manusia yang dilakukan karena riya`(pamer) dan hanya mengharapkan pujian manusia semata. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَيُبْخَسُونَ {15} أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي اْلأَخِرَةِ إِلاَّ النَّارَ وَحَبِطَ مَاصَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّاكَانُوا يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan (Qs Hûd/11:15-16)
Adapun dusta dalam ucapan, maksudnya adalah menyampaikan berita yang menyelisihi kenyataan. Ini adalah perbuatan yang dilarang, baik perbuatan dusta itu memiliki dampak memakan harta orang lain dan menzhaliminya ataupun tidak memiliki dampak sekalipun. Semua bentuk perbuatan dusta adalah haram dan tercela, kecuali apabila memiliki maslahat yang besar, seperti dusta dalam pertempuran melawan musuh dan dusta untuk memperbaiki hubungan antara manusia guna menghilangkan perselisihan dan kebencian. Dalam hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا

Aku adalah pemimpin di rumah yang ada tengah di surga bagi orang-orang yang meninggalkan dusta, walaupun dalam keadaan senda gurau.(HR. Abu Dâwud 4800 dari hadits Umâmah radhiallahu ‘anhu)

Dusta itu memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Semakin besar madharatnya, semakin besar pula dosanya. Adapun dusta dalam perbuatan, maksudnya adalah orang yang perbuatannya menyelisihi ucapannya. Seperti orang yang berpura-pura memberikan nasehat, padahal dia hendak menipu; seperti orang yang menampakkan bagian barang dagangannya yang baik-baik, padahal sebaliknya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ , أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله َلِيْ وَلَكُمْ وَلِكَافَةِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ , فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH JUMAT KEDUA

Wahai kaum Muslimin, mari kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menegakkan kejujuran dalam segala kondisi agar kita mendapatkan keberuntungan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (Qs at-Taubah/9:119)

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُراْنِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَنِيْ وَإِياَّكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ اْلأَياَتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ , أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا واسْتَغْفِرُاللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِكَافَةِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَتْبٍ , فاَسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُالرَّحِيْمُ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ, اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَِلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِاْلإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاَّ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ, وَأَقِمِ الصَّلاَةَ

Googlenya Umat Muslim


Apakah anda pernah tersesat di belantara dunia maya? Atau anda sering kebingungan dengan banyaknya hasil pencarian yang anda temui? Mungkin Jawaban yang akan Anda berikan adalah, "Seringkali," atau bahkan, "Saya selalu tersesat."

Dunia maya adalah dunia tanpa tapal batas. Sekali Anda mengetikkan satu kata kunci (misal: Islam) ke dalam mesin pencari (Google, misalnya), maka Anda akan dibawa kepada ratusan ribu, jutaan, bahkan puluhan juta hasil pencarian. Itu semua adalah informasi yang berserakan di dunia maya, informasi yang sahih dan terpercaya bercampur dalam perangkap informasi-informasi yang menyesatkan.

Hingga tanpa disadari tahu-tahu anda terjebak pada situs yang aneh-aneh. Namun, kini umat Muslim tak akan tersesat lagi di belantara dunia maya. Jika anda sedang berselancar di dunia maya ada sebuah situs pencarian yang mengkhususkan diri untuk membantu kaum muslim mencari apa-apa yang mereka inginkan di internet.

Namanya Yufid.com. Layaknya Google yang menjadi situs pencari utama di media maya, yufid.com juga melakukan hal yang sama. Hanya yang membedakannya, yufid.com melayani pencarian hal-hal yang menjadi beutuhan umat Muslim seperti, ilmu Islam yang berdasarkan Alquran dan sunah, konsultasi syariah dan lain-lain.
Tersedia dalam tiga bahasa, yakni Indonesia, Inggris dan Arab. Memang jika dibandingkan dengan mesin pencari Google, Yufid.com masih kalah jauh. Namun, dengan kelebihan-kelebihannya yang fokus melayani keperluan umat Muslim dalam bidang syar’i memberikan kelebihan tersendiri.

Seperti yang dikatakan oleh pengelola situs tersebut, bahwa yufid.com sedang mengalami tahap perbaikan. Beberapa waktu ke depan keberadaan situs ini akan ditambah berbagai fitur eksklusif seperti video, musik, gambar, dan map. Harapannya ke depan agar situs yufid.com dapat menjadi mesin pencari bagi umat Muslim ketika berselancar di dunia maya.

Bagaimana tertarik? Klik saja yufid.com di alamat situs yang akan anda tuju.

source : {http://www.alhikmahonline.com/content/view/1186/16/}

Jumat, 23 September 2011

Kamus Sunda Indonesia


SUNDA - INDONESIA

A
Aang = Kakak
Abah = Bapak
Abdi (sim) = Saya
Abot = Berat
Acan = Belum
Acuk / Raksukan = Pakaian
Adat = Tabiat
Adeuk = Akan
Adi = Adik
Adigung = Angkuh
Adil = Adil
Agan = Tuan
Ageung = Besar
Agul = Bangga / Sombong
Aheng = Aneh / Ganjil
Aing (kasar) = Saya
Ajag = Srigala
Ajeng = Mengajukan
Ajleng /Ngajleng = Lompat / Melompat
Akang = Kakak
Akar = Akar
Aki = Kakek
Aksara = Tulisan / Huruf
Ali = Cincin
Alim = Tidak Mau
Alit = Kecil
Almenak = Almanak
Alo = Keponakan
Alung = Lempar
Alus,Sae = Bagus
Amang / Emang = Paman
Amarah = Emosi
Ambeh = Agar
Ambek = Marah
Ambekan = Hawa Nafsu
Ambeu = Mencium Bau
Ambu = Ibu
Ameng = Bermain
Amis = Manis
Ampar = Tilam
Ampir = Hampir / Nyaris
Anak = Anak
Ancin = Sedikit Makan
Anclub = Turun ke air
Ancur = Hancur
Andiprek = Lesesan
Anduk = Handuk
Angel / Anggel = Bantal
Angger = Tetap
Anggo = Pakai
Anggoan = Pakaian
Angkat = Pergi
Angkeng = Pinggang
Angkeub = Mendung
Angkeut = Dagu
Anjang = Mengunjungi
Anjeun = Anda / Kamu
Anjeunna = Dia/ia/beliau
Anom = Muda
Antawis = Antara
Anteur = Antar
Antos = Tunggu
Antuk / Antukna = Akhirnya
Anu/nu = Yang
Anyar = Baru
Aos = Baca
Apa = Bapak
Apal = Hafal
Api-api = Pura-pura
Aprak = Jelajah
Apu = Batu Kapur
Arek / Rek = Akan
Areung = Arang
Arit = Celurit
Artos = Uang
Asa = Sepertinya
Asak = Masak / Matang
Asin = Asin
Astana = Pekuburan
Astra = Wajah
Asup = Masuk
Atah = Mentah
Atanapi = Atau
Atawa = Atau
Ateul = Gatal
Atik = Didik / Ajar
Atikan = Ajaran
Atoh = Senang
Atos = Sudah
Atra / Jatra = Jelas
Awak = Tubuh/Badan
Awang-awang = Angkasa
Awewe = Perempuan / Wanita
Awi = Bambu
Awis = Mahal
Awon = Jelek
Aya = Ada
Ayak = Saring
Ayakan = Saringan
Ayeuna = Kini/Sekarang

B
Babar = Lahir
Babaturan = Teman
Badag = Besar
Bade = Akan
Bagean = Bagian
Bagel / Ngabagel = Keras / Mengeras
Bagja = Bahagia
Bagong = Ba-bi Hutan
Baham = Mulut
Baheum = Kulum
Bahe = Tumpah
Baheula = Dahulu
Bajing = Tupai
Bakal = Akan
Balad = Teman
Balanak = Belanak
Balang = Lempar
Balangsak = Melarat / Miskin
Baledog = Lempar
Baleg = Dewasa
Baleuy = Tidak terlalu panas
Balik = Pulang
Balong = Kolam
Balung = Tulang
Bancet = Katak Berekor (anak katak)
Bangga = Ribet
Bangir = Mancung (Hidung)
Bangkawarah = Kurang Ajar
Bangke = Bankai
Bangkong = Katak
Bangkuang = Bengkuang
Bango = Bangau
Bantos = Bantu
Bantun = Bawa
Baraya = Saudara
Bared = Tergores
Bareuh = Bengkak
Bari (katuangan) = Basi
Baruk = Begitukah ?
Barusuh = Sariawan
Basa = Bahasa
Basa = Ketika, Saat
Baseuh = Basah
Basisir = Pesisir
Bati = Laba
Batur = Orang Lain
Bau = Bau
Bawa = Bawa
Bayah = Paru-paru
Bayawak = Biawak
Bayeungyang = Gerah
Bayuhyuh = Gemuk
Beak = Habis
Beas = Beras
Bebene = Kekasih
Bedegong = Bandel
Bedil = Senjata Laras Panjang
Bedog = Golok
Begal = Perampok
Begang = Kurus
Begu = Anak ****
Beha = Bra
Beja = Kabar / Berita
Beke = Pendek
Bekong = Mug Besar
Belegug = Bodoh / Tolol
Belejog / Kabelejog = Tipu / Tertipu
Belenyeh = Tertawa Kecil
Belesek = Amblas
Belet = Bodoh
Bencong = Waria
Bendu = Marah
Bener = Benar
Bengkok = Lengkung / Melengkung
Bengkung = Bongkok / Lengkung
Bentang = Bintang
Bentar = Sambar (Petir)
Benten = Beda
Bere / Mere = Beri / Memberi
Berehan = Sopan
Beresih = Bersih
Beresin = Bersin
Berkat = Bingkisan
Beuheung = Leher
Beulah = Belah
Beuleum = Bakar
Beuli = Beli
Beulit = Lilit
Beungeut = Wajah
Beunghar = Kaya
Beungkeut = Ikat
Beurang = Siang
Beurat = Berat
Beureum = Merah
Beurit = Tikus
Beusi = Besi
Beuteung = Perut
Bewara = Berita
Biang = Ibu
Biantara = Pidato
Bieu = Barusan
Bikang = Betina
Bilatung = Belatung
Binangkit = Kreatip
Bingah = Gembira
Bingah = Geraham
Bingung = Kalut
Bireuk = Tidak kenal
Bisluit = SK = Surat keputusan
Bitis = Betis
Bitu = Meledak
Biwir = Bibir
Bobo = Tidur
Bobo = Lapuk
Boboko = Bakul
Bobos = Kentut
Bobotoh = Pendukung
Bodas = Putih
Bodo = Bodoh
Bodor = Lawak
Boga = Punya
Bojo = Isteri
Boloho = Bodoh
Bolokot = Kotor oleh Lumpur
Bongoh = Lengah
Bosen = Bosan
Buah = Mangga
Budah = Buih
Budak = Anak
Bueuk = Burung Ahntu
Bujal = Udel
Bujangan = Jejaka
Bujur = Pantat
Buk-Bak = Obrak-Abrik
Buktos = Bukti
Buku = Buku
Bulan = Bulan
Bulao = Biru
Buleud = Bulat
Bumi = Rumah
Bungah = Gembira
Buni = Tersembunyi
Buntut = Ekor
Bureuteu = Gendut
Buru = Lekas
Buruan = Halaman rumah
Buruh = Upah
Burung = Gila
Butuh = Perlu
Butut = Jelek
Buyur = Anak Katak

C
Caah = Banjir
Caang = Terang
Cabak = Raba
Cabok = Tampar
Cacag = Cincang
Cadu = Tak pernah
Cagak = Cabang
Cageur = Sehat
Cai = Air
Cakcak = Cecak
Caket = Dekat
Calacah = Abu Rokok
Calakan = Rajin
Calana = Celana
Caletot / Kacaletot = Keceplosan Ngomong
Calik = Duduk
Candak = Bawa, Ambil, Bawa
Cangcang = Tambat
Cangked = Tambat
Cangkeng = Pinggang
Cangkurileung = Burung Kutilang
Cape = Capai, Lelah
Capit = Jepit
Caram = Larang
Carang = Jarang
Carek = Larang
Careham = Geraham
Carengcang = Jarang (barang di toko)
Careuh = Musang
Caringin = Beringin
Carios = Cerita
Carita = Cerita/Kisah
Caroge = Suami
Carpon (carita pondok) = Cerpen (Cerita pendek)
Cawet = Celana Dalam
Cekap = Cukup
Ceker = Kaki (unggas)
Cempor = Lampu Minyak
Cenang = Bisul
Cengek = Cabai Rawit
Cengkat = Bangun (dari duduk)
Centang = Sentil
Cepil = Telinga
Cerewed = Cerewet
Ceudeum = Mendung
Ceuk = Kata
Ceuli = Telinga
Ceumpal = Lap
Ceurik = Tangis / Menangis
Ciak = Anak Ayam
Ciduh = Ludah
Cikur = Kencur
Cilaka = Celaka
Cileuh = Belek / Kotoran Mata
Cingceng = Gesit
Cingcin = Cincin
Cingir = Kelingking
Cingogo = Jongkok
Cipruk = Basah
Ciri = Tanda
Citak = Cetak
Ciwit = Cubit
Cobi = Coba
Coet = Cobek
Cokor = Kaki (binatang)
Cokot = Ambil
Colok = Jotos
Comel = Banyak Omong
Comot = Mengambil Sedikit
Congcorang = Belalang Sembah
Coplok = Lepas / Terlepas
Cucuk = Duri
Cucunguk = Kecoa
Cukang = Jembatan
Cunihin = Genit (laki-laki)
Cupu = Kotak
Cureuleuk = Jeli
Cureuleuk = Berbinar (mata)
Curuk = Jari Telunjuk

D
Dadali = Burung Garuda
Daek = Mau
Dago = Tunggu
Dahar = Makan
Dahuan = Kakak Ipar
Dalapan = Delapan
Damang = Sehat
Damar = Lampu
Damel = Kerja
Damis = Pipi
Dampal = Telapak
Dangdan = Rias
Dangdos = Rias
Danget = Saat
Dangu = Dengar
Darehdeh = Ramah
Datang = Tiba / Sampai
Datang = Sampai
Dayeuh = Kota
De-et = Dangkal
Denge (kasar) = Dengar
Deudeuh = Sayang
Deui = Lagi
Deukeut = Dekat
Deuleu (kasar) = Lihat
Deungeun = Teman
Deungeunna = Lauk Pauk
Dewek (kasar) = Saya
Diajar = Belajar
Digjaya = Sakti
Dina = Pada / Di
Dines = Dinas
Dinten = Hari
Diuk = Duduk
Doja = Ganggu / Coba
Domba = Biri-biri
Dongkap = Tiba / Sampai
Du'a = Do'a
Dudukuy = Topi
Dugi = Tiba
Duit = Uang
Duka = Tidak Tahu
Dulur = Saudara
Dumasar = Berdasarkan
Dunungan = Majikan
Dunya = Dunia
Dupak = Senggol
Duriat = Perasaan Cinta
Duruk = Bakar

E
Eces = Jelas
Edeg = Stress, Gila, Pandir
E'e = Beol
Ekek = Burung Betet
Eleh = Kalah
Eleketek = Gelitik
Elmu = Ilmu
Embe = Kambing
Embung = Tidak Mau
Empang = Kolam
Emut = Ingat
Endah = Indah
Endeur = Bergetar
Endog = Telur
Enggal = Cepat
Enggeus = Sudah
Engke = Nanti
Enjing = Besok
Enjing = Pagi
Enjing-enjing = Pagi-pagi
Entog = Bebek
Entong = Jangan
Enya = Iya
Era = Malu
Etang = Hitung
Etangan = Hitungan
Eueut = Minum
Eujeung = Dengan
Euleum = Cukup
Eunteung = Cermin
Euntreup = Hinggap
Eurad = Jerat
Eureun = Berhenti
Eusi = Isi

G
Gabrug = Terkam
Gado = Dagu
Gaduh = Punya
Gajih = Lemah
Galengan = Pematang sawah
Galeuh = Beli
Galing = Ikal
Galumbira = Bergembira
Galungan = Gumul / Bergumul
Galur = Jalan
Gampang = Mudah
Gampil = Mudah
Gampleng = Tampar
Gancang = Cepat
Gandeng = Berisik
Gantar = Galah
Ganti = Ganti
Gapura = Gerbang
Garing = Kering
Garo = Garuk
Garong = Pencuri
Garwa = Istri
Gawe = Kerja
Gawir = Jurang
Gayor = Sangga
Gayot = Gantung
Gede = Besar
Gedong = Gedung
Gegel = Gigit
Geheng = Hangus
Gehgeran = Latah
Geleng = Gilas / Lindas
Gelo = Gila
Gelut = Berkelahi
Gembul = Lahap
Genep = Enam
Gentos = Ganti
Gepok = Tumpuk
Gering = Sakit
Gero / Ngageroan = Panggil / Memanggil
Getek = Geli
Geter = Getar
Getih = Darah
Getok = Jitak
Getol = Rajin
Geugeut = Sayang
Geulang = Gelang
Geuleuh = Jijik
Geulis = Jelita
Geumpeur = Gugup
Geuneuk = Lebam
Geunjleung = Tersiar
Geutah = Getah
Gigir = Sebelah / Samping
Gimir = Jerih
Girimis = Gerimis
Gitek = Goyang
Giwang = Anting
Godog = Rebus
Gogog = An-jing
Gohgoy = Batuk
Goreng = Jelek
Gorobag = Gerobak
Gugah = Bangun Tidur
Gugunungan = Bukit
Gugusi = Gusi
Guguyon = Humor
Guha = Goa
Gula = Gula
Guludug = Guntur
Gumbira = Gembira / Girang
Gumilang = Gemilang
Gumujeng = Ketawa
Gundam = Gigau
Gurilap = Gemerlap

H
Halabhab = Dahaga / Haus
Halimpu = Merdu
Halimun = Kabut
Halis = Alis
Halodo = Musim kering
Halu = Alu
Hambar = Tawar
Hampang = Ringan
Hampas = Ampas
Hamperu = Empedu
Hampura = Maaf
Hanaang = Dahaga / Haus
Handap = Bawah / Rendah
Haneut = Hangat
Hanjakal = Menyayangkan
Hanjelu = Sesal
Hanyir = Amis
Hapa = Hampa
Hapunten = Mohon maaf
Harangasu = Jelaga
Haratis = Gratis
Harep = Harap
Hareudang = Gerah
Hareup = Depan
Harewos = Bisik
Hariring = Dendang
Hariwang = Cemas
Harkat = Martabat
Harti = Arti
Hartos = Arti
Haseum = Asam (rasa)
Haseup = Asap
Haur = Bambu
Hawek = Loba
Hayam = Ayam
Hayang = Mau / Kepingin
Hayu = Ayo / Mari
He es = Tidur
Hejo = Hijau
Hemeng = Heran
Henteu = Tidak akan
Herang = Bening / Jernih
Hese = Susah
Heu euh = Iya
Heubeul = Dahulu
Heulang = Elang
Heuleut = Saat
Heureut = Menyempit
Heureuy = Gurau
Hideng = Rajin
Hidep = Kamu
Hideung / Hideung Lestreng = Hitam / Hitam Legam
Hieum = Rindang
Hiji = Satu
Hilap = Lupa
Hileud = Ulat
Hilik = Awas
Hilir = Ilir
Hipu = Empuk / Lunak
Hirup = Hidup
Hitut = Kentut
Honcewang = Bimbang
Hoream = Malas
Hoyong = Mau / Ingin
Hu ut = Gabah
Hudang = Bangun Tidur / Bangkit
Huis = Uban
Hujan = Hujan
Hulu = Kepala
Huma = Ladang
Huntu (kasar) = Gigi
Hurang = Udang
Hurung = Nyala
Hutang = Utang
Hyang / Sanghyang = Dewa

I
Ibak = Mandi
Iber = Kabar
Ibing = Menari
Ibu = Ibu
Ibun = Embun
Ical = Jual
Ical = Hilang
Icip = Cicip
Idek = Didekatkan
Ieu = Ini
Iga = Rusuk
Igel = Menari
Ijid = Jijik
Ilahar = Normal
Imah = Rumah
Imbit = Pantat
Impleng = Membayangkan
Imut = Senyum
Incer = Incar
Incok = Encok
Incu = Cucu
Indit = Pergi
Indung = Ibu
Inget = Ingat
Inggis = Gelisah
Ingkab = Ketiak / Ketek
Ingkig = Pergi meninggalkan
Ingon = Ternak
Injeum = Pinjam
Injuk = Ijuk
Inohong = Tokoh
Inteun = Intan
Ipis = Tipis
Iraha = Kapan
Irong = Lihat
Irung = Hidung
Ised = Geser
Isin = Malu
Istenan = Memperhatikan
Isteri = Wanita / Perempuan
Isuk = Besok
Isuk = Pagi
Isukan = Besok
Isuk-isuk = Pagi-pagi
Itu = Itu
Itung = Hitung
Iuh = Teduh
Iwal = Kecuali

J
Jaga = Kelak
Jagjag = Sehat
Jagong = Jagung
Jail = Jahil
Jajaka = Jejaka / Pemuda
Jajaten = Ilmu Kesaktian
Jalma = Manusia/orang
Jalmi = Manusia/orang
Jalu = Jantan
Jampana = Joli
Jampe = Mantera
Janari = Pagi Buta
Jandela = Jendela
Jangar = Pusing
Janggot = Janggut
Jangjang = Sayap
Jangji = Janji
Jangkorang = Tinggi Kurus
Jangkrik = Jangkrik
Jangkung = Tinggi (ukuran tubuh)
Janten = Jadi
Japati = Merpati
Jaram = Kuman
Jarhiji = Jari Manis
Jarum = Jarum
Jauh = Jauh
Jawer = Janger Ayam
Jempling = Sepi / Sunyi
Jempol = Ibu Jari
Jenengan = Nama
Jero = Dalam
Jeung = Dan / Dan
Jibreg = Basah Kuyup
Jiga = Seperti
Jilid = Jilid
Jiwa = Jiwa
Jugjug = Tuju
Jujuluk = Gelar
Jujur = Jujur
Jumblah = Jumlah
Jumpalit = Salto
Jungkrang = Jurang
Juntrung = Menjadi
Juragan = Tuan
Juralit = Salto
Jurig = Hantu
Juru = Sudut

K
Ka = Ke
Ka Dieu = Ke Sini
Ka Ditu = Ke sana
Kabeh = Semua
Kabentar = Tersambar
Kabiri = Kebiri
Kabogoh = Kekasih
Kaca = Halaman (buku)
Kacida = Amat Sangat
Kade = Awas
Kadek = Sambit
Kadongdong = Kedongdong
Kadongkapan = Kedatangan
Kaduhung = Menyesal
Kaen = Kain
Kagoda = Tergoda
Kagungan = Punya
Kahatur = Kepada
Kai = Kayu
Kajabi = Kecuali
Kajajaden = Jejadian (mahluk jadi-jadian)
Kakandungan = Hamil
Kalangkang = Bayangan
Kalapa = Kelapa
Kaleng = Aping
Kaler = Utara
Kalih = Juga
Kalong = Kelelawar
Kamar = Kamar
Kamari = Kemarin
Kampak = Kapak
Kampungan = Norak
Kandel = Tebal
Kanggo = Untuk
Kangkalung = Kalung
Kanyaho = Pengetahuan
Kaos Sangsang = Singlet
Kaping / Ping = Tanggal
Kapungkur = Dahulu
Kaput = Jahit
Karang = Tahi Lalat
Karaton = Istana
Kareueut = Manis Sekali
Kareunang = Gerah
Karunya = Kasian / Iba
Kasetrum = Tersengat Listrik
Kasuat-suat = Teringat-ingat
Katel = Wajan
Katuhu = Kanan
Kaula = Saya
Kawas = Seperti
Kawasa = Kuasa
Kawentar = Mashur
Kawih = Lagu
Kawilang = Terbilang
Kawit = Berasal
Kawon = Kalah
Kawung = Enau
Kayas = Merah Muda / Pink
Kebon = Kebun
Kecap = Kalimat
Kedul = Pemalas
Kelek = Keliak / Ketek
Kelenci = Kelinci
Kelir = Warna / Corak
Kembang = Bunga
Kempel = Kumpul
Kempelan = Perkumpulan
Kenca = Kiri
Kenging = Dapat
Kentel = Kental
Kenteng = Genteng
Kenyed = Hentak
Kenyot = Isap
Keok = Kalah
Kerek = Mendengkur
Kerekeb = Terkam
Kerepus = Topi
Keretas = Kertas
Kersa = Mau / Sanggup
Kesang = Keringat
Kesed = Sepet / Sepat
Keuheul = Jengkel / Geram
Keukeuh = Memaksa
Keukeup = Peluk
Keuneung = Tumit
Keupeul = Genggam
Keureut = Iris
Keusik = Pasir
Keuyeup = Kepiting Sawah
Kiat = Kuat
Kiceup = Kedip
Kidul = Selatan
Kieu = Begini
Kiih = Kencing
Kila-kila = Tanda-tanda
Kinca = Cairan gula aren
Kinten = Kira
Kinten-kinten = Kira-kira
Kintun = Kirim
Kirang = Kurang
Kiridit = Kredit
Kirik = Anak ******
Kiripik = Keripik
Kiruh = Keruh
Kitu = Begitu / Demikian
Kiwa = Kiri
Kiwari = Sekarang
Kiwari = Kini
Kobok = Memasukan Tangan
Koceak = Jerit
Kojor = Meninggal / Mati
Kolor = Celana Dalam
Kolot = Tua
Komo = Apa Lagi
Konci = Kunci
Koneng = Kuning / Kunyit
Kongkorong = Kalung
Kored = Kais
Koret = Pelit / Kikir
Korong = Upil
Koropak = Bagian Dari
Koropok = Berlubang
Koropos = Keropos
Korsi = Kursi
Kosok = Gosok
Ku = Oleh
Kuar = Anak Kutu Rambut
Kuciwa = Kecewa
Kudu = Harus
Kueh = Kue
Kukupu = Kupu-kupu
Kulah = Kolam
Kulambu = Kelambu
Kulawarga = Keluarga
Kulawargi = Keluarga
Kulem = Tidur
Kulon = Barat
Kulub = Rebus
Kulutus = Gerutu
Kumaha = Bagaiman
Kumbah = Cuci
Kumeli = Kentang
Kumis = Kumis
Kunaon = Kenapa
Kuncen = Juru kunci
Kunyit = Jawawut
Kunyuk = Kera
Kuping = Dengar
Kurang = Kurang
Kuring = Saya
Kuris = Cacar
Kuru = Kurus
Kurung = Kandang Burung
Kurupuk = Kerupuk
Kusir = Kusir
Kusumah = Kesuma
Kutang = Bra
Kuya = Kura-kura

L
Laat = Telat
Lada = Pedas
Lahan = Tanah
Lain = Bukan
Lajeng = Kemudian / Selanjutnya
Laki Rabi = Suami Istri
Lalab = Lalap
Lalaki = Laki-laki
Laleur = Lalat
Lali = Lupa
Laluasa = Leluasa
Lambar = Lembar
Lambey = Bibir
Lami = Lama
Lamokot = Belepotan
Lamot = Jilat
Lampah = Jalan yang ditempuh
Lamping = Pinggir Gunur
Lampuyang = Lempuyang
Lamun = Jika / Bila
Lana = Abadi
Lanceuk = Kakak
Lancingan = Celana
Landong = Obat
Langgam = Lagu
Langit = Langit
Langki = Langka
Langkung = Lebih
Langlang, ngalanglang = Langlang, melanglang
Langlayangan = Layang-layang
Lantaran = Karena
Lantera = Lentera
Lauk = Ikan
Laun = Lambat
Lawas = Lama
Lawon = Kain
Layad / Layat = Jenguk
Layeut = Selalu Bersama
Layon = Kain
Layung = Lembayung
Le eh = Mencair
Lebar = Sayang
Lebet = Masuk
Lebu = Abu Gosok
Ledis = Habis tidak tersisa
Lega = Lebar / Luas
Leketek = Gelitik
Lekoh = Kental (kopi)
Lelepen = Cincin
Leleson = Istirahat
Lemah Cai = Tanah Air
Lembur = Desa / Kampung
Lemes = Halus
Lempeng = Lurus
Lengkah = Langkah
Lenglang = Cerah
Lengoh = Tidak Bawa Apa-apa
Lentah = Lintah
Leot = Setrika
Lepat = Salah
Leres = Benar / Betul
Lesot = Lepas
Letah = Lidah
Letak = Jilat
Letoy = Lemah
Leuit = Lumbung
Leuleus = Lemas
Leumeung = Lemang
Leumpang = Jalan
Leungeun = Tangan
Leungit = Hilang / Lenyap
Leupeut = Lontong
Leutak = Lumpur
Leutik = Kecil
Leuweung = Hutan
Leuweung Geledegan = Hutan Rimba
Leuwi = Kolam Pemandian
Leuwi = Lubuk
Leuwih = Lebih
Liang = Lobang
Liat = Alot
Lieuk = Toleh
Lieur = Pusing
Lila = Lama
Lilir = Bangun Tidur
Lima = Lima
Limpeuran = Lupa / Pelupa
Lindeuk = Jinak
Linggih = Tinggal / Berdiam di / Duduk
Lini = Gempa
Lintuh = Gemuk
Lisa = Telur Kutu Rambut
Lisung = Alu
Loba = Banyak
Lonceng = Bel
Lodaya = Harimau
Loket = Dompet
Lolong = Buta
Lomari = Lemari
Londok = Bunglon
Longok = Kunjung
Losin = Lusin
Ludes = Habis tidak tersisa
Ludeung = Berani
Luhung = Tinggi (derajat)
Luhur = Tinggi / Atas
Luhureun = Diatas
Lukut = Lumut
Lumangsung = Terjadi
Lumpat = Lari
Luncat = Loncat
Lungguh = Pendiam
Lungsur = Turun

M
Madu = Madu
Maehan = Membunuh
Maenya = Masa
Mahiwal = Janggal / Tidak Mungkin
Majeng = Maju
Maksad = Maksud / Hasrat
Makuta = Mahkota
Malengpeng = Lempar Batu
Males = Malas
Maling = Pencuri
Mamang = Paman
Mana = Mana
Manah = Hati
Manawi = Barangkali / Jika
Mandi = Mandi
Maneh = Kamu / Engkau
Manehna = Dia / Ia
Mangga = Silakan
Manggu = Manggis
Manggul = Pikul
Mangkukna = Kemarin Lusa
Mangrupa = Berupa
Mangsa = Saat
Mangsi = Tinta
Mantep = Mantap
Manuk = Burung
Maot = Meninggal dunia
Margi = Karena
Masang = Pasang
Masih = Masih
Mastaka = Kepala
Matak = Membuat / Akan
Matang = Seimbang
Mateni = Membunuh
Maung = Harimau
Mayit = Mayat
Medit = Kikir
Melak = Tanam
Mencrang = Berkilau
Mengkol = Belok
Mengpar = Lempar
Menta = Minta
Meong = Harimau
Meri = Itik
Meri = Bebek
Meser = Membeli
Metot = Tarik
Meumpeun = Menutup Mata
Meunang = Menang
Miceun = Buang
Mieling = Mengenang
Milu = Ikut
Mimiti = Mulai
Minantu = Menantu
Mindeng = Sering / Kerap
Mios = Berangkat / Pergi
Mitoha = Mertua
Modol = Beol
Mojang = Gadis / Perempuan
Molelel = Asin Sekali
Moncorong = Terik (matahari)
Mondok = Inap / Tidur
Mongkleng = Gulita
Mo-nyet = Kera
Moro = Buru
Motekar = Kreatip
Muhun = Iya
Muka = Buka
Mulih = Pulang
Mumuncangan = Mata Kaki
Muncrat = Mancur
Munding = Kerbau
Mung = Cuma / Hanya
Munggaran = Pertama
Murag = Jatuh
Murangkalih = Anak Kecil
Muriang = Demam
Muringkak = Merinding
Mutu = Ulekan
Mutuskeun = Memutuskan

N
Naek = Naik
Namba = Menimba
Nam = Nama
Namung = Tetapi
Nangkarak = Terlentang
Nangkring = Mejeng / Nongkrong
Nangkuban = Telungkup
Nangtung = Berdiri
Naon = Apa
Narpati = Raja
Nawis = Menawar
Neda = Makan
Nembe = Barusan / Baru saja
Nene = Nenek
Nerekel = Panjat
Ngabolekerkeun = Membuka Rahasia
Ngadeg = Berdiri
Ngadegdeg = Menggigil
Ngadegkeun = Mendirikan
Ngagaleong = Oleng
Ngageol = Bergoyang
Ngagitek = Menari
Ngahodhod = Menggigil
Ngalamun = Melamun
Ngalangkung = Lewat
Ngapung = Terbang
Ngaran = Nama
Ngarasa = Merasa
Ngareuah-reuah = Menyemarakan
Ngarogahala = Membunuh
Ngawitan = Mulai
Ngenaan = Mengenai
Ngendong = Menginap
Ngeunah = Ngeunah
Ngijih = Musim hujan
Ngimpleng = Mengingat
Nginum = Minum
Ngomong = Bicara
Ngora = Muda
Ngorondang = Merangkap
Nincak = Injak
Nikah = Kawin
Ningal = Lihat / Melihat
Nini = Nenek
Notog = Meluncur
Notog = Todong
Nuju = Sedang
Numpak = Menaiki
Nyaah = Sayang
Nyaeta = Yaitu / Ialah
Nyaho = Tahu
Nyakclak = Titik Air
Nyalukan = Panggil / Memanggil
Nyambat = Memanggil
Nyangkrung = Menggenang
Nyangsang = Tersangkut
Nyaram = Melarang
Nyarek = Melarang
Nyarios = Bicara
Nyere = Lidi
Nyeri = Sakit
Nyeuneu = Berapi=api
Nyeureud = Menyengat (lebah)
Nyeuseuh = Mencuci Baju
Nyiksenan = Menyaksikan
Nyiruan = Lebah
Nyiwit = Cubit
Nyongcolang = Terbaik
Nyumput = Sembunyi
Nyuruput = Meminum / Seruput

O
Oge = Juga
Ogo = Manja
Olo-olo = Kolokan
Olok = Kebanyakan
Ombak = Gelombang
Ondang = Undang
Ondangan = Undangan
Ongkoh = Katanya
Ongkos = Tarip
Opat = Empat
Oray = Ular
Orok = Bayi

P
Pacabakan = Pegangan / Pekerjaan
Pacilingan = WC di atas kolam
Pacul = Cangkul
Padaharan = Perut
Paeh = Meninggal / Mati
Pageto = Besok Lusa
Pahatu = Piatu
Pahatu Lalis = Yatim piatu
Pait = Pahit
Pajaratan = Kuburan
Pakarangan = Halaman rumah
Pake = Pakai
Palangkakan = Selangkangan
Palastik = Plastik
Palay = Mau
Palid = Hanyut
Paling = Curi
Palu = Palu / Martil
Pamajikan = Isteri
Pamarentah = Pemerintah
Pameget = Laki-laki
Pameunteu = Wajah
Panangan = Tangan
Panata Harta = Bendahara
Panceg = Teguh
Pancen = Tugas
Paneunggeul = Pemukul
Pangambung = Hidung
Panganten = Pengantin
Pangaos = Harga
Panitik = Penitih
Panon = Mata
Panonpoe = Matahari
Panto = Pintu
Pantrang = Tak pernah
Panyawat = Penyakit
Paok = Curi
Papada = Sesama
Papah = Jalan
Papatong = Capung
Papay = Telusuri
Papendak = Bertemu
Parabot = Peralatan
Paranti = Untuk (kegunaan)
Parantos = Sudah
Paras = Cukur
Parawan = Gadis / Perawan
Pareum = Padam
Paria = Pare
Parin = Serah / Memberikan
Parung = Jeram
Pasagi = Persegi
Pasanggiri = Lomba
Pasea = Bertengkar
Pasini = Janji
Pasir = Bukit
Pasisian = Kota Pinggiran
Patali = Berkaitan
Patlot = Pensil
Patuangan = Perut
Patut = Tampang
Pawon = Dapur
Payun = Depan
Pecut = Cambuk
Pedes = Lada
Pegek = Pesek
Pek = Silakan
Pelak = Tanam / Menanam
Pelem = Gurih
Pelesir = Piknik
Pelong = Tatap
Pelor = Peluru
Pendak = Bertemu
Pengker = Belakang
Pengkol / Mengkol = Belok / Membelok
Pengkolan = Belokan
Pengpar = Larikan ke sebelah
Peot = Kurus
Percanten = Percaya
Perhatosan = Perhatian
Perkara = Hal / Perihal
Perkawis = Hal / Perihal
Persaben = Tukang Minta-minta
Peryogi = Perlu
Pesak = Saku
Pesek = Kupas
Peser = Beli
Peso = Pisau
Pestol = Pistol
Peuncit = Gorok
Peunteun = Nilai
Peura = Serak / Parau
Peureum = Pejam
Peureut = Peras
Peurah = Bisa Ular
Peurih = Pedih
Peuting = Malam
Peuyeum = Tape
Pi = Bakal
Pias = Pudar
Piceun = Buang
Pidang = Menampilkan
Piding = Sekat
Piit = Pipit
Pikeun = Untuk / Teruntuk
Pilari = Cari
Pilih = Memilih
Pinarep = Payudara
Pingping = Paha
Pingpong = Tenis Meja
Pinton = Tayang
Pinter = Pintar
Pipir = Samping Rumah
Pirak = Cerai
Piraku = Masa
Pireu = Bisu
Pisan = Sekali / Amat / Sangat
Poe = Hari
Poe = Jemur
Poek = Gelap
Poho = Lupa
Pondok = Pendek
Pribados = Pribadi / Saya Sendiri
Pribumi = Tuan rumah
Pulisi = Polisi
Pulpen = Ballpoin
Pun Buang = Ibu
Punten = Maaf / Permisi
Pupuhu = Pemimpin/Ketua
Pupus = Meninggal dunia/mati
Pupus = Meninggal dunia
Pupus = Hapus
Purun = Jadi = Jadi
Purunyus = Genit
Puseur = Tengah
Putra = Anak

R
Rada = Agak
Ragaji = Gergaji
Ragrag = Jatuh
Raheut = Luka
Rahul = Bohong
Rahul = Bohong
Rajin = Giat
Raka = Kakak
Raket = Intim
Raksukan = Baju / Pakaian
Rama = Bapak
Rambut = Rambut
Rame = Ramai
Ramo = Jari
Rampak = Gabung / Bersama-sama
Rampung = Beres
Rampus = Rakus
Ranca = Rawa
Rancucut = Basah Kuyup
Randa = Janda
Randa Bengsrat = Janda Kembang
Ranggeum = Cengkram
Rangu = Renyah
Raos = Enak
Raraosan = Perasaan
Raray = Wajah / Muka
Rawayan = Jembatan
Reang = Riuh
Receh = Uang Kecil
Regot = Seruput
Rehe = Rese
Rencang = Teman
Rengkog = Berhenti Tiba-tiba
Rengkuh = Hormat
Rengse = Selesai
Repeh = Hening
Reueuk = Awan
Reueus = Bangga
Reuma = Jari
Reuneuh = Hamil
Reungit = Nyamuk
Reuwas = Terkejut
Rewog = Lahap
Reyod = Reot
Rikrik = Hemat
Ringkes = Ringkas
Ringkid = Bawa
Ririwa = Hantu
Rohangan = Ruangan
Rompo = Jompo / Renta
Rorompok = Rumah
Ruhay = Bara Api
Ruksak = Rusak
Rumaos = Merasa
Rumbah = Kumis
Rungsing = Ruwet
Runtah = Sampah
Rupa = Macam / jenis
Rupa-rupa = Aneka
Rupi = Macam/jenis
Rusiah = Rahasia
Rusuh = Terburu-buru

S
Sabalikna = Sebaliknya
Sabaraha = Berapa
Sabet = Sambit
Sadaya = Semua
Saderek = Saudara
Sae = Bagus
Saeutik = Sedikit
Saha = Siapa
Sajabina = Kecil
Sakalor = Ayan
Saladah = Seladah
Salaki = Suami
Salapan = Sembilan
Salatu = Uban
Salawe = Dua Puluh Lima
Salempang = Kuatir
Salira (awak) = Badan
Samak = Tikar
Sambel = Sambal
Sami = Sama
Sampak = Sudah Ada
Sampean = Kaki
Sampeur = Ajak
Sampurasun = Permisi
Sanes = Bukan
Sanggem = Sanggup
Sangka = Duga
Sangki = Duga
Sapagodos = Setuju
Sapalih = Sebagian
Sapatu = Sepatu
Sapertos = Seperti
Saprak = Semenjak
Sapuluh = Sepuluh
Sarakah = Tamak / Serakah
Sare = Tidur
Sarebu = Seribu
Sareng = Dan / Dengan
Sarimbit = Sekeluarga
Sarua = Sama
Sarupaning = Semacam
Sasab = Tersesat
Sasak = Jembatan
Sasapu = Menyapu
Sasih = Bulan
Satia = Setia
Sato = Binatang
Saung = Gubuk
Saur = Kata
Sawang = Bayang
Sawareh = Sebagian
Sayang = Sarang
Sayogi = Sedia
Sebat = Sebut
Seep = Habis
Segut = Semangat
Sejen = Lainnya
Selap = Sisip
Semah = Tamu
Sendal = Sendal
Sentak = Gertak / Hardik
Sepen = Kamar tidur
Sepuh = Tua
Serab = Silau
Serat = Surat
Seren = Serah
Sering = Kerap
Sesa = Sisa
Sesah = Susah
Seubeuh = Kenyang
Seueur = Banyak
Seukeut = Tajam
Seuneu = Api
Seungit = Wangi / Harum
Seupah = Sepah / Ampas
Seupan = Kukus
Seureud = Sengat
Seureuh = Sirih
seuri = Senyum / Tertawa
Seuseup = Hisap
Sia (kasar) = Kamu
Siang = Siang
Sieun = Takut
Siga = Seperti
Sihung = Taring
Siki = Biji
Siluman = Hantu
Simeut = Belalang
Simpang = Mampir
Simpe = Sunyi
Simpen = Simpan
Sinareng = Dengan
Sindang = Mampir
Sirah = Kepala
Siram = Mandi
Sireum = Semut
Sirik = Iri
Situ = Telaga / Danau
Soak = Kaget
Soang = Angsa
Sobat = Sahabat
Soca = Mata
Sologoto = Ceroboh
Solokan = Parit
Someah = Ramah-tamah
Sono = Rindu
Sonten = Sore
Sora = Suara
Soweh = Sobek
Sowek = Sobek
Suan = Keponakan
Sugan = Jika
Suku = Kaki
Sumanget = Semangat
Sumping = Datang / Tiba
Sumuhun = Iya betul
Sungut = Mulut
Supa = Jamur
Supata = Sumpah
Surak = Sorak
Sureum = Kabur
Susu = Payudara
Susukan = Sungai

T
Taar = Dahi / Jidat
Tabuh = Jam
Tajug = Surau
Taktak = Pundak
Talaga = Telaga / Danau
Taliti = Cermat
Tambelar = Durhaka
Tambih = Tambah
Tamper = Endap
Tampik = Tolak
Tampiling = Tampar
Tamu = Tamu
Taneuh = Tanah
Tanggara = Kabar
Tanggay = Kuku
Tangkal = Pohon
Tangkeup = Rangkul
Tangkub = Tengkurap
Tanpadaksa = Cacat
Tapak = Jejak
Taraje = Tangga Bambu
Taraju = Bahu
Tarang = Jidat / Dahi
Tarekah = Usaha
Tarik = Keras (suara)
Tarik = Cepat (lari)
Taros = Tanya
Tarumpah = Sandal
Tatamu = Tamu
Tatangga / Tatanggi = Tetangga
Tatih = Berdiri
Tatu = Luka
Taun = Tahun
Taun = Tahun
Tawis = Tanda (tangan)
Teang = Cari
Tebih = Jauh
Tegal = Lapang
Tegalan = Tanah Lapang
Tehel = Tegel
Teke = Jitak
Tembang = Lagu
Tembong = Kelihatan
Tempo = Lihat
Tengek = Leher
Tengen = Kanan
Tengtrem = Damai
Tenjo = Lihat
Tepang = Jumpa
Tepas = Teras
Tepung = Jumpa
Terang = Tau
Teras = Kemudian
Tere = Tiri
Teteh = Kakak perempuan
Teu = Tidak
Teuas = Keras
Teuing = Tidak Tau
Teuleum = Selam
Teuneung = Berani
Teunggeul = Pukul
Ti = Dari
Tiasa = Bisa
Tihang = Tiang
Tiis = Dingin
Tijalikeuh = Terpeleset
Tikoro = Tenggorokan
Tilar Dunya = Meninggal dunia
Tilas = Bekas
Tilik = Teliti
Tilu = Tiga
Timanten = Dari Mana
Timburu = Cemburu
Tincak = Injak
Tinggal = Lihat
Tipung = Tepung
Tiris = Dingin (suhu udara)
Tisaprak = Sejak / Semenjak
Tisoleda = Terpeleset
Titadi = Dari Tadi
Tiwu = Tebu
Tojos = Tusuk
Tonggoh = Tempat di atas
Tonggong = Punggung
Torek = Tuli
Torowongan = Terowongan
Tuang = Makan
Tuar = Tebang
Tubruk = Tabrak
Tujuh = Tujuh
Tukang = Belakang
Tulale = Belalai
Tulung = Tolong
Tumbak = Tombak
Tumbila = Kutu Busuk
Tunduh = Kantuk....Mengantuk
Tundung = Usir
Tunggara = Sedih / Merana
Tungtung = Ujung
Tutung = Hangus
Tuur = Lutut / Dengkul

U
Ucing = Kucing
Udag = Kejar
Udur = Sakit
Ulah = Jangan
Ulem = Undang
Ulin = Main
Umur = Usia
Unggal = Tiap
Unggeuk = Manggut
Ungkluk = WTS
Uninga = Tau
Upami = Jika
Urang = Saya
Urut = Bekas
Usik = Gerak
Utami = Utama
Uyah = Garam

W
Wadul = Bohong
Wahangan = Sungai / Kali
Waja = Baja
Waktos = Waktu
Walagri = Sehat
Waler = Jawab
Walirang = Belerang
Walungan = Sungai
Waluya = Sehat
Wanara = Mo-nyet
Wanci = Waktu
Wangsul = Pulang
Wangun = Bangun
Wani = Berani
Wanoh = Kenal
Wanoja = Gadis / Remaja
Wantun = Sanggup
Waos = Gigi
Waragad = Biaya
Wareg = Kenyang
Warsi = Tahun
Wartos = Warta
Waruga = Badan
Wasta = Nama
Wasuh = Cuci
Watek = Watak
Wates = Batas
Wawacan = Legenda
Wawar = Memberi Kabar
Wawasan = Hikayat
Wawuh = Kenal
Wayah = Waktu
Wedak = Bedak
Weduk = Kebal
Wegah = Enggan
Welas = Sayang
Wengi = Malam
Wetan = Timur
Wetis = Betis
Weuteuh = Baru
Widang = Bidang
Widi = Ijin
Wijaksana = Bijaksana
Wilangan = Bilangan
Wilujeng = Selamat
Wilujeng Enjing = Selamat Pagi
Wilujeng Siang = Selamat Siang
Wilujeng Sonten = Selamat Sore
Wilujeng Wengi = Selamat Malam
Winojakrama = Lomba
Wios = Biar
Wungkul = Hanya / saja
Wuruk = Mengajar
Wuwung = Atap

Y
Yen = Bahwa
Yuswa = Usia








Selasa, 20 September 2011

Makna Hompimpa Alaium Gambreng



Permainan rakyat mungkin sudah lama redup karena anak-anak beralih pada permainan elektronik yang lebih canggih.

Namun, sebenarnya banyak makna mulia yang bisa tergali di baliknya. "Berdasarkan penelitian, seluruh permainan rakyat di Indonesia memiliki kesamaan yakni pengenalan diri, alam, dan Tuhan," ujar Peneliti Kebudayaan, Mohammad Zaini Alif, Kamis (20/5/2010), di Gedung Djoeang, Jakarta.

Sekitar 200 lebih jenis permainan dari Sabang sampai Merauke sudah ia teliti dan semuanya memiliki kesamaan tersebut. "Ini menandakan bahwa kita satu keturunan dan juga punya hak yang sama," ujar Zaini Alif.

Ia mencontohkan permainan congklak. Permainan ini terdapat di berbagai daerah Nusantara dengan sebutan berbeda-beda namun tetap memiliki makna yang sama. Makna dibalik congklak adalah perjuangan yang dilakukan seorang manusia tiap harinya.
Tujuh lubang menandakan jumlah hari dan satu gunung menandakan lumbung. Jadi, setiap hari seseorang mengumpulkan satu batu hingga penuh. Setelah penuh, batu atau benda tersebut dipindahkan ke lumbung untuk ditabung atau dibagikan kepada yang membutuhkan.

Penggunaan lumbung ini tercermin pada kehidupan masyarakat Sunda yang masih menggunakan lumbung untuk menyimpan hasil bumi. Sama halnya dengan permainan Engkle yang juga ada di berbagai daerah. "Permainan itu juga bermakna perjalanan hidup seseorang dari hari ke hari sampai menuju surga," ungkapnya.

Kotak-kotak menandakan hari yang harus dilalui manusia hingga mencapai sebuah lingkaran besar yang menandakan surga. Setelah sampai di surga, ia melemparkan batu ke belakang untuk memilih tempat miliknya yang tidak bisa ditempatkan orang lainnya.

Selain itu, menurut Zainal Alif, permainan rakyat Indonesia itu sarat dengan nilai ketuhanan, seperti Hompimpa. Kalimat "Hompimpa Alaium Gambreng" itu bermakna "Dari tuhan kembali ke tuhan, mari kita bermain!"
Meski sering dilafalkan berbeda di tiap daerah, inti maknanya sama tentang ketuhanan. Namun di lain sisi, ia menyesalkan budaya masyarkat kini yang artefakturistik. Maksudnya, masyarakat hanya memiliki benda budaya tanpa menggali nilai dan makna dibaliknya. "Padahal kalau kita tahu nilai dan makna, kita akan tahu siapa kita, alam kita, pemimpin, budaya, hingga Tuhan kita," ucap Zaini Alif di hadapan para pemuda perwakilan tiap daerah di Indonesia dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional.

Zainal beranggapan dengan kesamaan makna dalam keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia menandakan bangsa Indonesia berasal dari satu keturunan. "Melalui permainan rakyat itu diperkenalkan sehingga tidak ada perpecahan karena semua dianggap sama," tuturnya. 

source : [Kompas.com]

Senin, 19 September 2011

Rukun Khutbah Jum'at


Tata cara pelaksanaan shalat Jum’at, yaitu :
1. Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari (waktu dzuhur), kemudian memberi salam dan duduk.
2. Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur.
3. Khutbah pertama: Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Kemudian memberikan nasehat kepada para jama’ah, mengingatkan mereka dengan suara yang lantang, menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT dan RasulNya, mendorong mereka untuk berbuat kebajikan serta menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan, dan mengingatkan mereka dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Ta’ala. Kemudian duduk sebentar
4. Khutbah kedua: Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai
5. Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamat untuk melaksanakan shalat. Kemudian memimpin shalat berjama’ah dua rakaat dengan mengeraskan bacaan.
Adapun rukun khutbah Jumat paling tidak ada lima perkara.
1. Rukun Pertama: Hamdalah

Khutbah jumat itu wajib dimulai dengan hamdalah. Yaitu lafaz yang memuji Allah SWT. Misalnya lafaz alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya, minimal ada kata alhamd dan lafaz Allah, baik di khutbah pertama atau khutbah kedua.
Contoh bacaan:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu
2. Rukun Kedua: Shalawat kepada Nabi SAW
Shalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak ada kata shalawat. Misalnya ushalli ‘ala Muhammad, atau as-shalatu ‘ala Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.
Contoh bacaan:

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.
3. Rukun Ketiga: Washiyat untuk Taqwa
Yang dimaksud dengan washiyat ini adalah perintah atau ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Dan menurut Az-Zayadi, washiyat ini adalah perintah untuk mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar, cukup dengan ajakan untuk mengerjakan perintah Allah. Sedangkan menurut Ar-Ramli, washiyat itu harus berbentuk seruan kepada ketaatan kepada Allah.
Lafadznya sendiri bisa lebih bebas. Misalnya dalam bentuk kalimat: “takutlah kalian kepada Allah”. Atau kalimat: “marilah kita bertaqwa dan menjadi hamba yang taat”.
Contoh bacaan:

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun
Ketiga rukun di atas harus terdapat dalam kedua khutbah Jumat itu.
4. Rukun Keempat: Membaca ayat Al-Quran pada salah satunya
Minimal satu kalimat dari ayat Al-Quran yang mengandung makna lengkap. Bukan sekedar potongan yang belum lengkap pengertiannya. Maka tidak dikatakan sebagai pembacaan Al-Quran bila sekedar mengucapkan lafadz: “tsumma nazhar”.
Tentang tema ayatnya bebas saja, tidak ada ketentuan harus ayat tentang perintah atau larangan atau hukum. Boleh juga ayat Quran tentang kisah umat terdahulu dan lainnya.
Contoh bacaan:

فَاسْتبَقُِوا اْلخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيرٌ
Fastabiqul khairooti ayna maa takuunuu ya’ tinikumullahu jamii’an innallaaha ‘alaa kulli syaiin qodiiru (QS. Al-Baqarah, 2 : 148)

أَمّا بَعْدُ
ammaa ba’du..
Selanjutnya berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah agar selalu dan meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, lalu mulai berkhutbah sesuai topiknya.
Memanggil jamaah bisa dengan panggilan ayyuhal muslimun, atau ma’asyiral muslimin rahimakumullah, atau “sidang jum’at yang dirahmati Allah”.
……. isi khutbah pertama ………
Setelah di itu menutup khutbah pertama dengan do’a untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat.
Contoh bacaan:

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
barakallahu lii wa lakum fill qur’aanil azhiim wa nafa’nii wa iyyaakum bima fiihi minal aayaati wa dzikril hakiim. Aquulu qowlii hadzaa wa astaghfirullaaha lii wa lakum wa lisaa iril muslimiina min kulli danbin fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuurur rahiimu.
Lalu duduk sebentar untuk memberi kesempatan jamaah jum’at untuk beristighfar dan membaca shalawat secara perlahan.
Setelah itu, khatib kembali naik mimbar untuk memulai khutbah kedua. Dilakukan dengan diawali dengan bacaaan hamdallah dan diikuti dengan shalawat.
Contoh bacaan:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْْْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد,
Innal hamdalillahi robbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash shalihiina wa asyhadu anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal mursaliina allahumma shalli ‘alaa muhammadan wa ‘alaa aali muhammadin kamaa shollayta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.Wa barok ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin kamaa baarokta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.
Ammaa ba’ad..
Selanjutnya di isi dengan khutbah baik berupa ringkasan, maupun hal-hal terkait dengan tema/isi khutbah pada khutbah pertama yang berupa washiyat taqwa.
……. isi khutbah kedua ………
5. Rukun Kelima: Doa untuk umat Islam di khutbah kedua
Pada bagian akhir, khatib harus mengucapkan lafaz yang doa yang intinya meminta kepada Allah kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat: Allahummaghfir lil muslimin wal muslimat . Atau kalimat Allahumma ajirna minannar .
Contoh bacaan do’a penutup:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
Selanjutnya khatib turun dari mimbar yang langsung diikuti dengan iqamat untuk memulai shalat jum’at. Shalat jum’at dapat dilakukan dengan membaca surat al a’laa dan al ghasyiyyah, atau surat bisa juga surat al jum’ah, al kahfi atau yang lainnya.
Demikian bacaan khutbah semoga bermanfaat bagi kita semua.

source: {http://orido.wordpress.com/2008/11/18/doa-bacaan-dan-rukun-khatib-jumat/}

Minggu, 18 September 2011

Sabtu, 17 September 2011

LOVE RASULULLAH


Why Rasullah Saw. became the most revered by Muslims all over the world? Prophet. honored for his services to save the world from the actions of stupid people. All parties feel the grace of apostleship. Let alone human beings, animals were raised degree. He stopped the various types of violence and abuse that occurs among humans and humans do to animals.

Allah Most High. very dear to man. He created man with a beautiful physical form, gave no provision which incessantly, and gave him a lot of sense and intelligence to manage the earth for survival and pleasure. So, for all that possible, God sent His apostles, including the Prophet Muhammad. pass regulations to humans.
The man who knows himself would welcome an infinite affection magnitude it with love of Allah. and the Prophet Muhammad. Loving both is a testament to the perfection of one's faith.
Prophet. said:


لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ


"It is not perfect faith in any one of you to Allah and His Messenger more than he loved any other." (Reported by al-Bukhari and Ahmad from Anas bin Malik r.a)

Keep your friends know. . . that the Prophet. loves us. This is evidenced when towards the end of his life. Messenger calls "my people... My people..." The Messenger ever calling his people.
"It is not perfect faith in any one of you to Allah and His Messenger more than he loved any other." (Reported by al-Bukhari and Ahmad from Anas bin Malik r.a)

Keep your friends know. . . that the Prophet. loves us. This is evidenced when towards the end of his life. Messenger calls "my people... My people..." The Messenger ever calling his people.

In addition, the Prophet never suffered a very grievous. When I went to Ta'if, the Messenger of Allah stoned so that his head and his face was bloody. Similarly, when in Makkah and MNadinah. Messenger has always bothered those who disbelieve. Therefore, love is an act of noble Prophet that we have to do.


In addition, the Prophet never suffered a very grievous. When I went to Ta'if, the Messenger of Allah stoned so that his head and his face was bloody. Similarly, when in Makkah and Madinah. Messenger has always bothered those who disbelieve. Therefore, love is an act of noble Prophet that we have to do.



source : [DAR! mizan "HOW TO LOVE RASULULLAH"  by : Drs. Mujiyo Nurkholis

Mencintai Rasulullah


Mengapa Rasullah Saw. menjadi orang yang paling dihormati oleh umat muslim di seluruh dunia? Rasulullah Saw. dihormati karena jasanya menyelamatkan dunia dari perbuatan orang-orang bodoh. Semua pihak merasakan rahmat kerasulannya. Jangankan manusia, hewan pun terangkat derajatnya. Beliau menghentikan berbagai jenis kekerasan dan penganiayaan yang terjadi di antara sesama manusia dan yang dilakukan manusia terhadap hewan.

Allah Swt. sangat sayang kepada manusia. Dia menciptakan manusia dengan bentuk fisik yang indah, memberinya rezeki yang tidak ada putus-putusnya, dan memberinya akal serta kepandaian yang banyak untuk mengelola bumi demi kelangsungan hidup dan kesenangannya. Maka, agar semua itu terwujud, Allah mengutus para rasul-Nya, termasuk Nabi Muhammad Saw. menyampaikan peraturan untuk manusia.
Manusia yang tahu diri pasti menyambut kasih sayang yang tidak terhingga besarnya itu dengan mencintai Allah Swt. dan Nabi Muhammad Saw. Mencintai keduanya merupakan bukti kesempurnaan iman seseorang.
Rasulullah Saw. bersabda :

   لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

 "Tidaklah sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lainnya."  (HR Al-Bukhari dan Ahmad dari Anas bin Malik r.a)

Perlu teman-teman ketahui . . . bahwa Rasulullah Saw. sangat mencintai kita. Hal ini dibuktikan ketika menjelang akhir hidupnya. Rasulullah menyebut "Umatku . . . umatku . . . " Rasulullah pernah memanggil-manggil umatnya.

Selain itu, Rasulullah pernah mengalami penderitaan yang sangat memilukan. Ketika pergi ke Thaif, Rasulullah dilempari batu sehingga kepalanya dan wajahnya berdarah. Demikian pula ketika di Makkah dan Madinah. Rasulullah selalu diganggu orang-orang kafir. Oleh karena itu, mencintai Rasulullah merupakan perbuatan mulia yang harus kita lakukan.

sumber : [DAR! mizan "HOW TO LOVE RASULULLAH"  oleh : Drs. Mujiyo Nurkholis


Rabu, 14 September 2011

Cara Pengisian EDS


Apa yang diperlukan untuk Pengisian Instrumen EDS
Untuk memudahkan pengisian Instrumen EDS, maka disamping Instrumen itu sendiri, diperlukan tersedianya juga semua Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berkenaan dengan SPM dan 8 SNP. Bisa juga isi dan pokok-pokok Peraturan Menteri tersebut kita ringkaskan dan kita jadikan sebagai rujukan ketika kita mengisi Instrumen EDS ini.Disamping itu seperti dikemukakan sebelumnya dalam mengisi Instrumen EDS diperlukan kejujuran sehingga yang dicatat itu memang keadaan sebenarnya dan hasil EDS merupakan data nyata keadaan sekolah. Pengisian Instrumen EDS diharapkan dilakukan setahun sekali sehingga akan terlihat kemajuan yang dicapai dalam kurun waktu setahun. Data hasil EDS tahun sebelumnya akan menjadi data dasar untuk pengukuran kemajuan yang dicapai selama setahun itu.


Rincian pada Instrumen EDS
Seperti ditulis diatas, rincian dalam Instrumen EDS dari setiap Standar terdiri dari beberapa Aspek yang mempunyai beberapa spesifikasi. Pada setiap Aspek dibagi menjadi 4 tingkatan pencapaian dan pada tiap tingkatan pencapaian mempunyai beberapa indikator. Kita ambil contoh Standar Sarana dan Prasarana. Standar ini mempunyai 2 aspek. Aspek I: Apakah Sarana sekolah sudah memadai? Aspek ini mempunyai 3 spesifikasi dan 4 tingkatan pencapaian yang setiap tingkatannya mempunyai beberapa indikator. Aspek II. Apakah sekolah dalam kondisi terpelihara dengan baik? Aspek ini mempunyai 3 spesifikasi dan juga 4 tingkatan pencapaian dengan indikatornya. Jika Aspek I berada pada tingkat 3, tapi Aspek II berada pada tingkat 2, maka nilai untuk Standar itu adalah 3 + 2 = 5. Angka 5 ini dibagi 2 menjadi = 2,5. Pada EDS nilai kwantitatif tidaklah begitu penting, tapi dengan adanya ini kita bisa mengatahui bahwa untuk Standar Sarpras, tingkat pada aspek ”pemeliharaan Sarpras-nya” masih perlu ditingkatkan sebab baru pada tingkatan 2.


Menentukan Tingkat Pencapaian
Untuk penetapan tingkat pada setiap standar kita ambil Instrumen EDS ini dan kita nilai setiap Aspeknya. Pada akhir setiap aspek ada lembar rangkuman untuk menuliskan penialian kita – yang selanjutnya kita tulis pada Format Laporan EDS yang isinya sama. Pada setiap aspek ada tingkatan pencapaiannya. Kita bisa memulai dari tingkat 4 (yang terbaik) maupun tingkat 1 (yang kurang). Pada Tingkat 4 ada indikator-indikatornya, lalu kita nilai apa indikator-indikator tersebut telah dicapai sekolah itu, dan apa ada bukti fisik untuk mrembantu pengakuan pada tingkat itu. Jika memang belum ya kita mundur ke Tingkat 3. Jika memang belum ya mundur ke Tingkat 2 dan jika memang belum mencapai tingkat itu ya mundur ke Tingkat 1. Harap jangan lupa bahwa untuk semua pengakuan itu perlu ada bukti fisiknya.


Begitu juga bila kita mulai dari Tingkat 1. Jika sekolah sudah melebihi indikator-indikatornya, bisa beralih ke Tingkat 2 dan seterusnya sampai pada tingkatan yang sesuai. Jangan lupa untuk memberikan bukti fisik pada setiap pengakuan di Tingkat tertentu. Adanya peraturan-peraturan pemerintah untuk standar tersebut akan membantu pengisian.


RINCIAN INSTRUMEN EDS
I. Standar Sarana dan Prasarana
Seperti contoh diatas Standar Sarana dan Prasarana ini mempunyai 2 aspek: Aspek 1: Apakah Sarana Sekolah Sudah memadai? Aspek ini mempunyai 3 spesifikasi:
a) Sekolah mematuhi standar terkait dengan Sarana dan Prasarana (ukuran ruangan, jumlah ruangan, dan persyaratan utk sistim ventilasi).
b) Sekolah mematuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam kelompok belajar.
c) Sekolah mematuhi standar terkait denganm penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran.
Dibawah ini contoh Instrumen Standar Sarpras untuk Aspek 1. Apakah sarana sekolah sudah memadai?
1. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
1.1. Apakah sarana sekolah sudah memadai?
Spesifikasi. Sekolah:
• memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, dan persyaratan untuk sistem ventilasi, dan lainnya.
• memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar
• memenuhi standar terkait penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran
Indikator Pencapaian


Tingkat 4 Tingkat Tingkat 2 Tingkat 1
Sekolah kami memiliki jumlah bangunan gedung yang ukuran, ventilasi dan kelengkapan lainnya melebihi ketentuan dalam Standar Sarpras yang ditetapkan.

Jumlah peserta didik didalam rombongan belajar kami lebih kecil dari yang ditetapkan dalam standar agar dapat lebih meningkatkan proses pembelajaran.
Sekolah kami memiliki Sarana dan prasarana pembelajaran yang melebihi dari ketetapan Standar Sarpras yang digunakan untuk lebih membantu proses pembelajaran.
Sekolah kami memenuhi standar terkait dengan sarana, prasarana dan peralatan

Sekolah kami memenuhi standar dalam hal jumlah peserta didik pada setiap rombongan belajar

Sekolah kami memiliki dan menggunakan sarpras sesuai standar yang ditetapkan
Sekolah kami memenuhi standar terkait dengan sarana dan prasarana
Beberapa kelas di sekolah kami diisi peserta didik melebihi jumlah yang ditetapkan dalam standar


Sekolah kami menyediakan buku teks yang sudah disertifikasi oleh Pemerintah , alat peraga dan judul buku pengayaan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Sekolah kami belum memiliki semua sarana dan alat-alat yang dibutuhkan untuk memenuhi ketetapan dalam standar


Bangunan sekolah kami tidak memenuhi standar dari segi ukuran atau jumlah ruangan
Kebanyakan ruang kelas sekolah kami diisi terlalu banyak peserta didik dan kami tidak mampu memenuhi standar


Sarana dan prasarana yang kami miliki amat terbatas dan sebagian besar sudah ketinggalan zaman dan dalam kondisi buruk


Bukti-bukti fisik sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis bukti berikut) Ringkasan deskripsi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti Tingkat yang dicapai
Catatan mengenai ukuran ruangan, jumlah dan sarana prasarana
Jumlah peserta didik per rombongan belajar


Catatan peralatan dan sumber belajar


Catatan pengeluaran



Kondisi nyata lingkungan sekolah


Bukti fisik lainnya (tuliskan)

Kita lihat bahwa pada Aspek ini terdapat 4 tingkatan pencapaian yang tiap tingkatannya mempunyai beberapa indikator. Kita melakukan penialian pada Aspek ini yang hasilnya kita tuliskan pada Format Laporan yang terdiri dari 3 ruang di kolom: ”Bukti Fisik Sekolah” kita centang bukti Fisik apa yang menopang pengakuan tingkatan sekolah ini atau jika ada bukti fisik baru kita tambahkan. Kolom ”Ringkasan deskripsi sekolah menurut Indikator dan berdasarkan Bukti” – kita tuliskan keadaan nyata sekolah sesuai standar itu (disertai bukti fisiknya), lalu Tingkat pencapaian kita tuliskan di kolom ”Tingkat yang dicapai”.

Untuk menentukan Tingkat pencapaian kita bisa memulainya dari Tingkat 4 – jika kita lihat ternyata sekolah belum memenuhi standar pada tingkat 4, lalu kita turun ketingkat 3: Apa indikator-indikatornya dapat dipenuhi sekolah pada tingkat 3 ini, dan seterusnya dengan Tingkat 2. Jika sekolah masih juga belum bisa memenuhi indikator Tingkat 2, maka Tingkatnya berada di Tingkat 1. Namun Standar Sarpras ini mempunyai dua Aspek sehingga kita harus tahu pada tingkat mana Sekolah ini dalam kedua Aspek itu. Gabungan dua nilai dari kedua Aspek ini akan menentukan berada ditingkat mana Standar Sarpras sekolah ini berada.


Aspek kedua Standar Sarpras ini adalah: Apakah sekolah dalam kondisi terpelihara dengan baik? Aspek ini mempunyai 3 spesifikasi: a) Pemeliharaan bangunan dilaksanakan paling tidak setiap 5 tahun sekali. b) Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan member kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus.

Untuk menilainya, proses dan cara yang sama kita berlakukan kepada penilaian Aspek ini yang hasilnya akan dijumlahkan dengan hasil nilai dari Aspek pertama.

II. Standar Isi
Standar Isi mempunyai 2 Aspek juga. Aspek pertama: Apakah kurikulum sudah sesuai dan relevan?. Spesifikasi Aspek ini adalah:
1. Kerangka kerja dasar dan struktur kuriukulum – Kurikulum sekolah memenuhi standar untuk jenis satuan pendidikan.
2. Kurikulum untuk tingkat satuan pendidikan: (a) Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP. (b) Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat dan kondisi budaya, usia peserta didik dan kebutuhan pembelajaran.

Cara dan proses penetapan tingkat pencapaian juga sama – ada 4 tingkatan pencapaian yang tiap tingkatannya mempunyai beberapa indikator. Kita melakukan penialian pada Aspek ini yang hasilnya kita tuliskan pada ruang di kolom ”Bukti Fisik Sekolah” kita centang bukti Fisik apa yang menopang pengakuan tingkatan sekolah ini atau jika ada bukti fisik baru kita tambahkan. Kolom ”Ringkasan deskripsi sekolah menurut Indikator dan berdasarkan Bukti” kita isi dengan temuan tentang keadaan sekolah tersebut, lalu Tingkat pencapaian kita tuliskan di kolom ”Tingkat yang dicapai”.Penentuan tingkat pencapaian sekolah pada tiap Aspek pada Standar terkait melalui proses yang sama pada penentuan peringkat untuk Standar Sarana dan Prasarana pada Aspek 1 yang telah ditengkan diatas. Dibawah ini contoh Instrumen untuk Standar Isi pada Aspek pertama – 
Apa kurikulum sudah sesuai dan relevan?.

2. STANDAR ISI
2.1. Apakah kurikulum sudah sesuai dan relevan?
Spesifikasi
q Kerangka kerja dasar dan struktur kurikulum
Ÿ Kurikulum sekolah memenuhi standar untuk jenis satuan pendidikan
q Kurikulum untuk tingkat satuan pendidikan
Ÿ Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BNSP.
Ÿ Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat dan kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran
 

 Indikator Pencapaian

Tingkat ke-4 Tingkat ke-3 Tingkat ke-2 Tingkat ke-1
Kurikulum Sekolah kami dikaji dan diperbaiki secara teratur dan disesuaikan dengan karakter daerah dan kebutuhan masyarakat.
Kurikulum Sekolah kami menawarkan kegiatan pembelajaran berjenjang yang sesuai,dan dirancang agar menciptakan suasana yang mendukung dan menyenangkan untuk berbagai usia dan kemampuan peserta didik


Kurikulum Sekolah kami memiliki fleksibilitas untuk memenuhi beragam kebutuhan semua peserta didik di sekolah


Semua peserta didik amat termotivasi dengan program pembelajarann yang menyenangkan dan sesuai dengan tingkat perkembangan dan minat mereka

Sekolah kami menawarkan berbagai mata pelajaran tambahan dan beban belajar tambahan berdasarkan karakter daerah dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum Sekolah kami sesuai dengan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan KTSP dan penyusunannya disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan daerah

Struktur kurikulum sekolah kami telah mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya dengan selalu melaksanakan program remedial dan pengayaan.


Sebagian besar peserta didik kami termotivasi untuk belajar dan tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan

Sekolah kami menawarkan beberapa mata pelajaran tambahan dengan tambahan beban belajar berdasarkan karakter daerah dan kebutuhan masyarakat.

Sekolak kami menyusun Kurikulum Tingkat Sekolah (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku,
Kurikulum sekolah kami sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi lulusan dan panduan KTSP namun masih perlu dikembangkan lagi sesuai dengan cirri khas dan kebutuhan daerah. Struktur kurikulum sekolah kami kurang mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya. Program remedial dan pengayaan kadang kala dilaksanakan.
Sebagian peserta didik kami kurang termotivasi untuk belajar dan kurang tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan


Setiap guru di eskolah kami menerapkan RPP yang disusun berdasarkasetiap mata pelajaran yang diampunya.


Silabus setiap mata pelajaran Sekolah kami menawarkan beberapa mata pelajaran tambahan tetapi kami masih harus mempertimbangkan karakter daerah dan kebutuhan masyarakat dalam perencanaan kami


Kurikulum Sekolah kami berusaha mengikuti standar isi, standar kompetensi, dan panduan KTSP.


Struktur kurikulum sekolah kami tidak mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya. Program remedial dan pengayaan belum pernah dilaksanakan.


Sebagian besar peserta didik kami tidak termotivasi untuk belajar dan tidak tertarik pada pelajaran yang diajarkan


Kurikulum sekolah kami sedang berusaha memenuhi persyaratan nasional dan belum mempertimbangkan karakter daerah dan kebutuhan masyarakat.

Bukti-bukti fisik sekolah

(Mohon beri tanda centang pada jenis bukti berikut) Ringkasan deskripsi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti Tingkat yang dicapai
Silabus dan RPP tersedia untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan kelas di sekolah


Silabus dan RPP tersedia untuk mata pelajaran tambahan untuk memenuhi kebutuhan daerah


Hasil wawancara dengan orang tua peserta didik
Rancangan program remedial dan pengayaan
Bukti fisik lainnya (tuliskan)


Cara dan proses penetapan tingkatan pencapaian juga sama pada Standar terdahulu. Pada tiap Aspek standar ada 4 tingkatan pencapaian yang tiap tingkatannya mempunyai beberapa indikator. Kita melakukan penialian pada Aspek ini yang hasilnya kita tuliskan pada ruang di kolom ”Bukti Fisik Sekolah” . Kita centang bukti Fisik apa yang menopang pengakuan tingkatan sekolah ini atau jika ada bukti fisik baru kita tambahkan. Kolom ”Ringkasan deskripsi sekolah menurut Indikator dan berdasarkan Bukti” kita tulis dengan temuan tentang sekolah tersebut, lalu Tingkat pencapaiannya kita tuliskan di kolom ”Tingkat yang dicapai”. Cara dan proses penentuan tingkat pencapaian pada tiap Aspek dalam Standar tertentu juga sama dengan pada Standar Sarpras terdahulu .Aspek kedua Standar Isi adalah : Bagaimana sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik? Aspek ini hanya mempunyai satu spesifikasi – Sekolah mematuhi standar untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik yang meliputi bimbingan, konseling dan kegiatan ekstra kurikuler. Cara serta proses yang dilakukan untuk penentuan tingkat pencapaian pada Aspek ini juga sama seperti proses untuk Aspek pertama. Hasil kedua Aspek ini dijumlahkan lalu dibagi dua untuk menentukan nilai dan pada Tingkat mana Standar Isi ini berada. Tingkat pencapaian untu Standar isi adalah gabungan dari tingkat pencapaian untuk Aspek 1 dan 2.
 

III. Standar Proses.

Standar Proses terdiri dari 6 Aspek. Aspek pertama adalah: Apakah silabus sudah sesuai dan relevan? Aspek ini mempunyai 2 spesifikasi:
A. Silabus:
a) Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi, SKL dan KTSP.
b) Silabus diarahkan pada SKL.
Cara dan proses penetapan tingkat pencapaian juga sama pada Standar terdahulu. Pada tiap Aspek standar ada 4 tingkatan pencapaian yang tiap tingkatannya mempunyai beberapa indikator. Kita melakukan penialian pada Aspek ini yang hasilnya kita tuliskan pada ruang di kolom ”Ringkasan deskripsi sekolah menurut Indikator dan berdasarkan Bukti” lalu Tingkatnya kita tuliskan di kolom ”Tingkat yang dicapai”. Kolom ”Bukti Fisik Sekolah” kita centang bukti Fisik apa yang menopang pengakuan tingkatan sekolah ini atau jika ada bukti fisik baru kita tambahkan. Berikut adalah contoh Instrumen EDS untuk Aspek pertama pada Standar Proses.
3. STANDAR PROSES
3.1. Apakah silabus sudah sesuai/ relevan dengan standar?
Spesifikasi:
A: Silabus
Ÿ Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan panduan KTSP.
Ÿ Silabus diarahkan pada pencapaian SKL.
 

Indikator Pencapaian

Tingkat ke-4 Tingkat ke-3 Tingkat ke-2 Tingkat ke-1
Silabus sekolah kami dikaji dan diperbaiki secara teratur dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah serta kebutuhan setempat


Silabus sekolah kami memiliki kelenturan (fleksibilitas) bagi guru untuk memenuhi beragam kebutuhan semua peserta didik


Silabus sekolah kami dirancang untuk menerapkan pembelajaran yang relevan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah, menciptakan suasana yang mendukung dan menyenangkan, serta mendorong kemajuan sesuai tingkat usia dan kemampuan peserta didik Silabus sudah dikembangkan oleh sekolah dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah


Kami selalu mempertimbangkan kesesuaian antara mata pelajaran dan komponennya dalam penyusunan silabus


Program dan kegiatan pembelajaran sudah relevan dengan tingkat usia dan minat peserta didik

Silabus sekolah kami menyesuaikan dengan SI, SKL, dan panduan KTSP, namun belum mengembangkanya sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
Kami belum sepenuhnya mempertimbangkan kesesuaian antara mata pelajaran dan komponennya dalam penyusunan silabus.


Sekolah kami berusaha mempertimbangkan usia dan minat peserta didik saat membuat program pembelajaran Silabus sekolah kami berusaha mengikuti SI, SKL dan panduan KTSP.

Sistematika dan rancangan silabus sekolah kami tidak memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk memahami konsep baru secara utuh sebelum melanjutkan pembelajaran
Sekolah kami tidak mempertimbangkan usia dan minat peserta didik saat membuat program pembelajaran

Bukti-bukti fisik sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis bukti berikut) Ringkasan deskripsi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti Tingkat yang dicapai
Silabus tersedia untuk semua mata pelajaran dan kelompok usia di sekolah
Hasil wawancara dengan orang tua peserta didik
Hasil wawancara dengan peserta didik
 

Bukti fisik lainnya (tuliskan)

Untuk menentukan Tingkat pencapaian kinerja sekolah pada Aspek pertama pada Standar proses iini juga sama dengan cara dan proses pada Standar Sarpras diatas. Karena Standar Proses mempunyai 6 Aspek maka kita harus mengevaluasi sampai pada tingkat mana Sekolah ini dalam keenam Aspek tersebut. Gabungan nilai dari keenam Aspek ini akan menentukan pada Tingkat manakah Standar Proses sekolah ini berada.
Aspek kedua Standar Proses ini adalah: Apakah RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif? Spesifikasi Aspek ini adalah: B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) – Prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran – setiap guru harus mempersiapkan yang mencakup: identitas mapel, alokasoi waktu, standar kompetensi, KD, tujuan pembelajaran, materi, kegiatan pembelajaran, metode, teknik pembel;ajaran, dan penilaian (mencakup indikator dan prosedur). Kegiatan pembelajaran mencakup pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.


Aspek ketiga Standar Proses: Apakah sumber belajar untuk pembelajaran dapat diperoleh dan digunakan secara tepat? Spesifikasinya: Implementasi proses belajar- selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya.


Aspek keempat Standar Proses: Apakah pembelajaran menerapkan prinsip-prinsip PAKEM/CTL? Dengan Spesifikasi Implementasi proses belajar sbb: a) Para mengimplementasikan rencana pembelajaran dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantangbdan memotivasi peserta didik. b) Para peserta didik berpeluang untuk melakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. c) Para guru memiliki kemampuan mengimplementasikan pengelolaan kelas yang efektif.
Aspek kelima Standar Proses: Apakah sekolah memenuhi kebutuhan semua peserta didik? Dengan spesifikasinya:
Perencanaan proses belajar – Rencana pembelajaran mempoerhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial dan emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar be;lakang budaya, norma, nilai-nilaidan atau lingkungan peserta didik.
Implementasi proses belajar – Guru menggabungkan pendekatan tematis dan mendorong dipertimbangkannya isu keanekaragaman dan lintas budaya. – Guru menghargai pendapat peserta didik. nGuru menghargai peserta didik tanpa memandang agama, ras, jenis kelamin dan keadaan sosial ekonomi mereka.


Aspek keenam Standar Proses: Bagaimana cara sekolah mempromosikan dan mempertahankan semangat pencapaian prestasi? Dengan spesifikasi sbb:
Implementasi proses belajar a) Semua peserta didik mendapat perlakuanm adil dan pendapat mereka dihargai, b) Guru-guru memberikan penguatan dan umpan baluik terhadap repons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.


IV. Standar Penilaian

Standar Penilaian mempunyai dua Aspek. Aspek pertama: Sistem apakah yang sudah tersedia untuk memberikan penilaian bagi peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non-akademik? Spesifikasinya:
a) Guru membuat perencanaan penilaian terhadap pencapaian peserta didik.
b) Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
c) Guru melaksanakan penialian secara teratur berdasarkan rencanayang telah dibuat.
d) Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk dan jenis penilaian untuk memonitor perkembangan dan kesulitan peserta didik.


Bukti-bukti fisik

(Mohon beri tanda contreng pada jenis bukti berikut) Ringkasan deskripsi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti Tingkat yang dicapai
Pencapaian peserta didik dalam Ujian Nasional
Kemajuan peserta didik berdasarkan target yang ditetapkan
Hasil wawancara dengan orang tua dan peserta didik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lain-lain


4.1 Sistem apakah yang sudah tersedia untuk memberikan penilaian bagi peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non akademik?
Spesifikasi dalam standar penilaian
• Guru membuat perencanaan penilaian terhadap pencapaian peserta didik
• Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk kriteria penguasaan minimum
• Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat
• Guru menerapkan berbagai teknik penilaian dan jenis penilaian untuk memonitor perkembangan dan kesulitan peserta didik


Indikator Pencapaian

Tingkat 4 Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1
Guru-guru kami menggunakan berbagai jenis metode untuk menilai kemajuan peserta didik secara berkelanjutan baik formal maupun non-formal termasuk diskusi, observasi, dan penugasan.


Guru-guru kami membuat instrumen yang tepat dan dapat diandalkan untuk menerapkan berbagai teknik penilaian


Semua penilaian kami didasarkan pada hasil pembelajaran yang diharapkan Kemajuan peserta didik kami selalu dipantau melalui observasi guru dan penilaian secara berkala

Guru-guru kami melaksanakan penilaian sesuai dengan rencana

Guru-guru kami memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria ketuntasan minimal (KKM) Sekolah kami melaksanakan penilaian peserta didik secara periodik, kebanyakan melalui tes dan ujian

Guru-guru kami tidak membuat rencana penilaian

Kami tidak membicarakan hasil penilaian dengan peserta didik.

Setiap guru di sekolah kami mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik. Sekolah kami dalam melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik, bergantung sepenuhnya pada tes dan ujian

Sekolah kami tidak menilai atau memonitor kemajuan peserta didik secara sistematis
Cara dan proses penetapan tingkat pencapaian untuk Standar Penilaian ini juga sama pada Standar terdahulu. Standar Penilaian mempunyai 3 Aspek dan karenanya kita harus mengetahui tingkatan yang dicapai pada ketiga Aspek ini. Gabungan nilai dari ketiga Aspek ini akan menentukan pada Tingkat manakah Standar Penilian sekolah ini berada.
Aspek kedua Standar Penialian: Bagaimana penilaian berdampak pada proses belajar? Dengan spesifikasi Evaluasi oleh guru: a) Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik, b) Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.


Aspek ketiga Standar Penilaian: Apakah orang tua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka? Spesifikasi – Penilaian berdasarkan unit pendidikan: Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mapel pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali murid dalam bentuk buku laporan pendidikan.

Untuk kedua Aspek ini juga akan dilakukan proses dan cara yang sama dalam memberikan penilaian serta menentukan tingkat pencapaian masiong-masing Aspek. Gabungan nilai dari ketiga aspek ini, setelah dibagi tiga, akan menjadi tingkat pencapaian Standar Penilaian
V. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Ada dua Aspek dalam SKL ini. Aspek pertama SKL: Apakah peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan? Spesifikasinya: Hasil belajar peserta didik sesuai dengan SKL.

Cara dan proses penetapan tingkat pencapaian juga sama dengan apa yang dilakukan untuk Standar terdahulu yang secara rinci pada Stanndar Sarana dan Prasarana. Instrumen EDS untuk SKL pada Aspek pertama adalah sebagi berikut:
5. Standar Kompetensi Lulusan
5.1. Apakahpeserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan?
Spesifikasi
q Hasil belajar peserta didik sesuai dengan standar kompetensi lulusan
Indikator Pencapaian
Tingkat ke-4 Tingkat ke-3 Tingkat ke-2 Tingkat ke- 1


Semua peserta didik menunjukkan kemajuan, percaya diri, dan memiliki harapan yang tinggi dalam berprestasi.


Peserta didik kami mengembangankan keterampilan berpikir logis, kritis, dan analititis serta mengembangkan kreatifitas mereka
Sekolah kami sudah mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang sebelumnya masih rendah/kurang.


Sekolah kami memastikan kebutuhan peserta didik yang berkemampuan rendah dapat terpenuhi secara efektif Sebagian besar peserta didik menunjukkan kemajuan yang baik dalam mencapai target yang ditetapkan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.


Peserta didik kami mampu menjadi pembelajar yang mandir
Peserta didik kami memiliki rasa percaya diri dan mampu mengekspresikan diri dan mengungkapkan pendapat mereka Sebagian kecil peserta didik telah menunjukkan prestasi belajar yang lebih baik, namun tidak konsisten
Kami belum merumuskan dan mengupayakan target belajar yang bisa dicapai bagi semua peserta didik agar mereka bisa berhasil Hasil belajar peserta didik masih rendah disebabkan oleh pemakaian program belajar yang kurang beragam.


Peserta didik kurang memiliki motivasi belajar, rasa percaya diri serta semangat belajar

Bukti-bukti fisik sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis bukti berikut) Ringkasan deskripsi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti Tingkat yang dicapai
Daftar Kemajuan yang dicapai peserta didik dalam ketrampilan menulis, membaca dan berhitung

Hasil Ujian Nasional/Sekolah
Hasil-hasil tes
Mutu pekerjaan sekolah yang dihasilkan dalam bidang akademik
Hasil-hasil yang dicapai secara perorangan atau bersama melalui lomba
Bukti fisik lainnya (tuliskan)

Untuk menentukan Tingkat pencapaian kinerja pada Aspek Stanfdar ini juga dilakukan dengan cara dan proses yang sama seperti pada Standar terdahulu. Karena untuk SKL ini terdiri dari 3 Aspek, maka kita harus mengumpulkan ”nilai” dan tingkat dari ketiga Aspek ini. Gabungan nilai dari ketiga Aspek ini akan menentukan pada Tingkat manakah Standar Penilian sekolah ini berada.
Aspek kedua SKL: Apakah peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyaraklat? Untuk Aspek ini ada tiga spesifikasi:
a) Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik
b) Sekolah mengembangkan ketrampilan hidup
c) Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.

Untuk aspek ini juga akan diterapkan cara dan proses yang sama seperti untuk Aspek pertama dalam menilai dan menentukan Tingkat pencapaiannya. Nilai tingkat kedua Aspek ini akan menjadi Tingkat SKL, setelah dibagi dua.
VI. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan ini terdiri dari 6 Aspek. Aspek pertama: Apakah kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak? Spesifikasina – Perencanaan Program:
a) Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisaikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
b) Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang menunjukkan adanye kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.

6. Standar Pengelolaan
6.1 Apakah kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak?
Spesifikasi
• Perencanaan Program
q Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
q Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengeloaan sekolah/madrasah yang menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Indikator Pencapaian
Tingkat ke-4 Tingkat ke-3 Tingkat ke-2 Tingkat ke-1
Sekolah kami memiliki tim pengelolaan yang kuat , komite yang mendukung dan melibatkan diri pada pada seluruh kegiatan untuk menjamin keterlaksanaan pelayanan sekolah.
Pimpinan sekolah kami mendorong evaluasi diri pendidik sehingga memperkuat rasa percaya diri dan keyakinan bahwa mereka mampu melaksanakan tugas di dalam maupun di luar kelas
Kami memiliki pemahaman bersama yang jelas dan baik untuk mewujudkan sekolah sebagai lingkungan kerja yang mendukung sehingga pendidik, tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat mewujudkan kebersamaan dan berbagi tanggung jawab untuk mewujudkan keberhasilan peserta didik. Sekolah kami memiliki komite sekolah dan dewan guru yang aktif
Pimpinan sekolah kami menunjukkan kesungguhan untuk memperbaiki pembelajaran dengan melakukan kunjungan kelas, mengkaji model pembelajaran yang efektif, dan memberikan umpan balik.


Sekolah kami memiliki visi-misi yang jelas yang dirumuskan berdasarkan kesepakatan pemangku kepentingan dan terfokus pada peningkatan mutu pendidikan. Sekolah kami menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Komite sekolah kami melakukan pertemuan secara teratur, namun kurang melibatkan diri secara aktif dalam kepentingan sekolah.


Pimpinan sekolah kami belum melibatkan diri secara memadai dalam kegiatan sekolah yang mempunyai pengaruh langsung terhadap peningkatan pembelajaran.
Visi dan misi sekolah kami tidak dirumuskan bersama dan belum disebarluaskan Komite sekolah kami tidak berfungsi
Pimpinan sekolah kami tidak secara konsisten mendukung dan memberi tantangan dan arah yang memadai dalam perumusan target bagi perbaikan kinerja sekolah,
Beberapa Tenaga Kependidikan di sekolah kami tidak mendukung pengembangan meskipun mereka ditugasi untuk melakukan perbaikan
Sekolah kami belum sepenuhnya merumuskan visi dan misi

Bukti-bukti fisik sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis bukti berikut) Ringkasan deskripsi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti Tingkat yang dicapai
Pernyataan visi-misi sekolah

Dokumen sosialisasi rumusan visi-misi kepada pemangku kepentingan
Agenda/catatan hasil pertemuan komite sekolah
Bukti fisik lainnya (tuliskan)

Cara dan proses penetapan tingkat pencapaian juga sama pada Standar terdahulu. Karena untuk tandar Pengelolaan ada 6 Aspek, kita harus memperoleh nilai dari 6 Aspek ini. Gabungan dari nilai-nilai dari keenam Aspek ini akan menentukan pada Tingkat manakah Standar Pengelolaan sekolah ini berada.
Aspek kedua – Apakah ada tujuan dan rencana untuk perbaikan yang memadai? Dengan spesifikasi Perencanaan Program: Sekolah merumuskan tujuan yang jelas dan rencana kerja untuk pengembangan dan perbaika n dan disosialisasikan kepada warga sekolah dan pihak yang berkepentingan.


Aspek ketiga – Apakah ada dampak RPS/RKS terhadap peningkatan hasil belajar? Spesifikasinya: Perencanaan program: Rencana kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah/madrasah dilaksanakan berdasarkan rencana kerja jangka menengah. Supervisi/Penilaian – Sekolah melakukanm evaluasi diri terhadap kinerja sekolah. Seko;lah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kerja dan melakukan perbaikan dalam rangka pelaksanaan SNP.
Aspek keempat – Bagaimanakah cara pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid? Ada tiga spesifikasinya:
a) Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang memadai, efektif, efisien dan dapat dipertanggung njwabkan.
b) Sekolah menyediakan sistem informasi yang effisien, efektif dan dapat diakses.
c) Sekolah menyediakan laporan dan data yang dibutuhkan oleh kabupaten dan tingkatan lain dalam sistem.


Aspek kelima – Bagaimana cara memberikan dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan? Spesifikasinya: Pendidik dan tenaga Kependidikan: Sekolah mengatur efektifitas program pendidik dan tenaga kependidikan termasuk pengembangan profesi. Supervsisi dan Evaluasi” Supervsisi dan evaluasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan dilaksanakan sesuai dengan standar guru dan tenaga kependidikan.
Aspek keenam – Bagaimana cara masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah? Spesifikasinya: a) Sekolah harus melibatkan anggota masyarakat khusunya dalam mengelola kegiatan non-akademis b) Warga sekolah harus dilibatkan dalam pengelolaan kegiatan akademis dan non-akademis.

VII. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikkan
Untuk Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan hanya mempunyai satu Aspek saja – Apakah Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai? Aspek ini mempunyai 2 spesifikasi: a) Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standar. b) Pendidik dan Tenaga Kependidikan memenuhi standar kompetensi.
Dibawah ini disajikan Instrumen EDS untuk Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang hanya mempunyai 1 Aspek saja.
7. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
7.1 Apakah pemenuhan jumlah pendidikan dan tenaga kependidikan sudah memadai?
Spesifikasi
q Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standar
q Pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standar kompetensi
Indikator Pencapaian
Tingkat ke-4 Tingkat ke-3 Tingkat ke-2 Tingkat ke-1

Sekolah kami memiliki pendidik dan tenaga kependidikan dengan jumlah, kualifikasi, dan kompetensi yang memadai untuk memberikan pengalaman belajar dengan kualitas tinggi bagi semua peserta didik, termasuk peserta didik yang mempunyai kebutuhan khusus.
Kualifikasi dan kompetensi semua pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah kami sudah melebihi ketentuan yang ditetapkan dalam standar.
Sekolah kami memiliki jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan dalam standar
Sekolah kami membutuhkan tambahan pendidik untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
Tingkat keahlian mengajar pendidik memungkinkan tercakupnya sebagian besar tuntutan kurikulum, tetapi masih ada kesenjangan dibidang keahlian tertentu
Beberapa pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah kami tidak memiliki kualifikasi minimum yang dipersyaratkan
Setiap guru tetap kami telah bekerja sesuai dengan ketentuan standar pelayanan minimal (SPM)
Sekolah kami menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu pertahun dengan kegiatan tatap muka sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Sekolah kami tidak memiliki jumlah pendidik dan tenaga kependidikan seperti yang dipersyaratkan dalam standar nasional pendidikan.
Sebagian besar pendidik di sekolah kami tidak memenuhi kualifikasi minimum
Bukti-bukti fisik sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis bukti berikut) Ringkasan deskripsi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti Tingkat yang dicapai
Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan

Beban mengajar guru
Laporan kepala sekolah mengenai supervisi guru
Penilaian terhadap pendidik dan tenaga kependidikan
Bukti fisik lainnya (tuliskan)

`
Cara dan proses penetapan tingkat pencapaian Kinerja sekolah pada Standar ini juga sama dengan cara yang dipakai penentuan Tingkat pada Standar terdahulu. Karena untuk standar ini hanya ada satu Aspek saja maka nilai dan Tingkat pada Aspek ini menjadi Tingkat Pencapaian dari Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

VI. Standar Pembiayaan
Untuk Standar Pembiayaan ini ada 3 Aspek. Aspek pertama – Bagaimana Sekolah mengelola keuangan? Spesifikasi untuk Aspek ini ada 3:
a) Anggaran sekolah dirumuskan merujuk peraturan pemerintah pusat dan daerah.
b) Pengelolaan keuangan sekolah transparan, efisien dan akuntabel.
c) Sekolah membuat laporan keuangan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan.

Contoh Instrumen EDS untuk Standar Pembiayaan pada Aspek pertama dapat dilihat dibawah ini.
8. Standar Pembiayaan
8.1 . Bagaimana sekolah mengelola keuangan?
Spesifikasi:

Ÿ Pengelolaan keuangan sekolah
q Anggaran sekolah dirumuskan merujuk peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
q Pengelolaan keuangan sekolah transparan, efisien, dan akuntabel.
q Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan.
 

Indikator Pencapaian

Tingkat ke-4 Tingkat ke-3 Tingkat ke-2 Tingkat ke-1
Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) merujuk pada peraturan pemerintah dengan melibatkan partisipasi komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait.


Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan secara berkala dan menyeluruh kepada pemerintah dan pemangku kepentingan. Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) merujuk pada peraturan pemerintah dan dikomunikasikan kepada komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait.


Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan secara periodik kepada pemerintah dan pemangku kepentingan. Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) merujuk pada peraturan pemerintah.


Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan, tetapi masih perlu dilakukan secara rutin dan proses yang transparan. Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) belum sepenuhnya merujuk pada peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
Sekolah belum membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan.


Bukti-bukti fisik sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis bukti berikut) Ringkasan deskripsi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti Tingkat yang dicapai
RAPBS jangka panjang, menengah, dan tahunan

Laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan sekolah kepada pemerintah dan pemangku kepentingan.
 

Pembukuan keuangan sekolah

Wawancara dengan komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait
Catatan hasil pertemuan dengan komite sekolah dan pemangku kepentigan yang terkait.
Bukti fisik lainnya (tuliskan)


Cara dan proses penetapan tingkat pencapaian juga sama pada Standar terdahulu. Karena untuk Standar Pembiayaan ada 3 Aspek, maka untuk menentukan nilai atau tingkat Standar ini harus melihat nilai dari ketiga Aspek tersebut. Gabungan nilai dan Tingkat pencapaian dari ketiga Aspek ini akan menjadi Tingkat Pencapaian Standar ini.
Aspek kedua Standar Pembiayaan – Upaya apakah yang telah dilaksanakan oleh sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya? Spesifikasinya: Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri.

Aspek ketiga Standar Pembiayaan – Bagaimana cara sekolah menjamin kesetaraan akses? Spesifikasinya:
a) SPP/sumbangan orang tua siswa sekolah ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua.
b) Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu dibidang ekonomi.

A. Beberapa saran dalam menggunakan Instrumen EDS.
Dalam menggunakan Instrumen ini mohon diperhatikan hal-hal berikut:
1. Membaca tiap kalimat dengan hati hati agar maksud dan maknanya diketahui dengan pasti.
2. Data yang ingin didapat dari Instrumen EDS lebih bersifat kwalitatif, sehingga tidak begitu menonjolkan angka-angka atau persentase, tapi lebih pada uraian dan penilaian kepala saekolah/guru sebagai pendidik professional.
3. Instrumen EDS dibuat dengan asumsi bahwa penggunanya adalah pendidik professional dan mampu melakukan analisis dalam mengisinya, bukan hanya mencontreng atau menyebut angka.
4. Selalu merujuk pada peraturan dan ketentuan tentang standar yang berlaku.
5. Jangan terlalu terpaku dengan ketepatan angka, nilai atau persentase, sebab yang lebih penting adalah deskripsi temuan untuk dijadikan dasar RPS/RKS.
LATIHAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN EDS

A. Bahan bahan yang diperlukan
Untuk kegiatan ini bahan-bahan dan materi yang diperlukan adalah sbb:
1. Bahan Studi Kasus.
2. Instrumen EDS dan Format Lporannya.
3. Peraturan Pemerintah atau Peraturan Mendikanas yang berhubungan dengan SPM dan SNP.

B. STUDI KASUS EDS
SMP Negeri I, Desa Sukamaju,
Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Suka Karya

“SMP Negeri I” yang berdiri sejak tahun 1990 adalah SMP yang cukup baik dengan Visi “Karya bagi pendidikan yang berprestasi, berdisiplin dan berwawasan lingkungan” serta Misi “Menyelenggarakan pendidikan bermutu dan terjangkau dalam merncapai 8 Standar Nasional Pendidikan”.

SMP ini berdiri diatas lahan seluas 3500 m2 dengan pergedungan yang cukup memadai – ada 9 ruangan kelas untuk 9 rombongan belajar, ruang kepala sekolah, ruang guru, laboratorium, perpustakaan serta UKS. Sekolah tidak mempunyai ruang serba guna dan merek memakai ruang kelas biasa jika ada kegiatan khusus.

Walau sudah tua, jumlah meja kursi (mebeler) serta papan tulis dsb memadai dan cukup terpelihara dengan baik. Halaman sekolah cukup luas dan terpelihara, namun amat disayangkan bahwa pagar halaman sekolah sudah rusak dan belum diperbaiki, sehingga cukup mengganggu kenyamanan dan keamanan. Kantin sekolah juga belum ditata dengan rapi walau Komite Sekolah sudah berjanji akan memperbaiki kantin dan pagar sekolah.
Secara rinici keadaan sekolah adalah seperti berikut:
1. Perkembangan Siswa 3 Tahun Terakhir
No Kls 2006/2007 2007/2008 2008/2009
L P Jml L P Jml L P Jml
1 I 43 34 77 40 41 81 52 40 92
2 II 45 35 80 39 39 78 41 38 79
3 III 53 37 90 35 37 72 32 37 69
Jumlah 141 106 247 114 117 231 125 115 240

. 2. Rata-rata Nilai Ujian Nasional 3 Tahun Terakhir
No Tahun Pelajaran Bhs. Indonesia Matematika Bhs. Inggris IPA
TT TR RT TT TR RT TT TR RT TT TR RT
1 2005/2006 9,40 4,60 7,01 9,00 4,33 6,03 8,40 5,00 6,02 - - -
2 2006/2007 9,00 4,13 6,11 9,33 5,00 7,88 8,13 5,60 7,05 9,66 6,00 6,23
3 2007/2008 9,00 4,60 6,11 9,33 5,00 7,88 8,80 5,60 7,05 8,50 5,00 6,80

. 3. Keadaan Rombongan Belajar 3 Tahun Terakhir
Tahun Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah
2006/2007 3 3 3 9
2007/2008 2 3 3 8
2008/2009 3 3 3 9

. 4. Ruang
No Nama Ruang Jml No Nama Ruang Jml
1 Ruang Kelas 9 12 Ruang Wakil Kep.Sekolah 1
2 Ruang Laboraturium IPA 1 13 Ruang Majelis Guru -
3 Ruang Perpustakaan 1 14 Ruang Tata Usaha 1
4 Ruang Keterampilan - 15 Ruang OSIS -
5 Ruang Serba Guna - 16 WC Guru 1
6 Ruang UKS 1 17 WC Siswa 1
7 Ruang Koperasi - 18 Ruang Satpam -
8 Ruang BP/BK - 19 Mushola -
9 Ruang Ganti - 20 Gudang 1
10 Mes Guru - 21 Ruang Labor Komputer -
11 Ruang Kepala Sekolah 1 22 Ruang Labor Bahasa -

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Status PNS Honorer Jumlah Ket.
L P L P
1 Kepala Sekolah - 1 - - 1 S 1
2 Guru 5 6 5 5 21 16 S1, 5 D2
3 Tata Usaha - 1 1 3 5 SMA/SMK
4 Penjaga Sekolah - - 1 - 1 SMP

Pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini cukup baik sebab disamping sebagian besar para gurunya memenuhi kwalifikasi (sudah berijazah S 1), mereka juga selalu mencoba untuk memenuhi stándar untuk setiap mata pelajaran.

Para guru melaksanakan tugasnya dengan serius dan mereka juga mencoba mengembangkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan . Mereka mengembangkan silabus dan RPP, hanya saja sebagian besar lebih bersifat “mengambil dari pihak lain” (cut and paste) demi mudahnya sehingga tak banyak yang dibuat mereka sendiri. Disamping itu kurikulumnya juga tidak memperhatikan kekhasan daerah atau mempertimbangkan peserta didik yang berkemampuan khusus.Sekolah bisa memberikan kegiatan pengembangan diri dan ekstra kurikuler walaupun sifatnya masih tradisional saja dan kurang memperhatikan kekhasan daerah.

Secara umum pelaksanaan prosers pembelajaran di sekolah ini cukup baik sebab ada beberapa gurunya yang telah memakai pendekatan PAKEM/CTL dalam melakukan tugasnya membelajarkan peserta didik. Mereka juga telah membuat silabus berdasarkan standar yang ditentukan dan dimaksudkan untuk membantu peserta didik untuk mencapat standar kelulusan.

Semua guru sudah membuat RPP namun kebanyakan Silabus dan RPP yang dibuat lebih bersifat “ambil dari orang lain” dan bukan merupakan produk para guru sendiri. Ini disadari Kepala sekolah sehingga dia sudah merencanakan memberikan pemantapan para guru dalam membuat silabus dan RPP dengan mendatangkan guru yang handal dari sekolah lain untuk melakukan pendampingan dan “on the job training”
Para guru yang telah melaksanakan PAKEM/CTL juga cukup innovatif dan sumber belajar tidak terbatas hanya pada buku pelajaran/buku paket saja – semua bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Belajar dapat dilakukan diluar gedung kelas seperti di kebon, pekarangan, sawah, pasar dll. Guru juga banyak memakai alat bantu dan pajangan dalam pembelajaran.

Hanya saja sekolah belum memberikan kesempatan belajar yang sama bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus seperti yang berkelainan fisik maupun mental. Sekolah belum melaksanakan Pendidikan Inklusi dan hanya memberikan pelayanan bagi anak anak yang “normal”.

Sebagian besar guru mempunyai perencanaan penilaian peserta didik namun tidak atau belum memberikan feed back hasil penialian pada peserta didik. Mereka menganggap bahwa penilaian adalah hak guru dan tidak perlu memberitahu peserta didik ataupun orang tua mereka.

Hanya sebagian kecil guru yang sudah membuat KKM tetapi belum menyampaikan informasi kepada peserta didik mengenai KKM termasuk apa yang dipersyaratkan untuk penguasaan minimum. Para guru juga tidak melibatkan orang tua dalam penilaian para peserta didik termasuk kurang memberikan masukan hasil penialian peserta didik pada orang tua sehingga peningkatan belajar mereka hanya tergantung pada guru di sekolah saja tanpa masukan dari orang tua.

Secara umum hasil belajar para peserta didik sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hasil ujian nasional sekolah cukup baik seperti tertera pada data kwantitatif diatas. Beberapa peserta didik memperoleh juara tingkat kabupaten dalam lomba bidang studi. Angka meneruskan ke jenjang SMA juga cukup baik,.

Sekolah lebih mementingkan perkembangan kemampuan akademis peserta didik saja dan kurang memperhatikan pengembangan potensi potensi peserta didik kecuali dengan kegiatan kegiatan non-akademis yang konvensional semacam pengajian, shalat berjamaah bersama, namun kurang mengembnagkan ketrampilan hidup mereka.

Visi dan Misi sekolah dikembangkan bersama dengan wakil wakil orang tua peserta didik dan para guru dalam rapat antara sekolah dan orang tua peserta didik. Komite Sekolah cukup aktif dan selalu memberikan dukungannya demi kemajuan sekolah.
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) pada dasarnya dikembangkan dalam rapat dengan orang tua murid, walaupun disempurnakan dan dikembangkan oleh kepala Sekolah dan Dewan Guru. Ini merupakan perkembangan baru sebab sebelum tahun 2007 RKAS hjanya dikembangkan oleh Kepala Sekolah dengan beberapa guru kepercayaannya saja.

Sekolah juga melaporkan semua kegiatannya kepada rapat dengan orang tua, pesert didik termasuk laporan keuangannya – dari penerimaan sampai pengeluarannya. Baik laporan kegiatan maupun keuangan diketahui bersama dengan Komite Sekolah dan disamping dilaporkan pada rapat, juga dipajangkan di Papan pengumuman sekolah.
Seperti disebutkan diatas, dari 21 guru, 16 mempunyai kwalifikasi yang diharuskan – sarjana S 1, sehingg ada 5 yang masih berijazah D 2 – boleh dikata cukup baik, sebab dari yang 5 guru berijazah D2 mereka adalah guru-guru untuk Penjaskes dan ekstra kurikuler lainnya. Dari 16 guru tersebut, 10 telah lulus sertifikasi guru.
Sekolah selalu mendorong para gurunya untuk meningkatkan kwalifikasi mereka dengan mengikuti berbagai penataran atau kursus-kursus yang sesuai untuk pengembangan kemampuan mereka.

Sebagai sekolah negeri, dana operasional sekolah telah dicukupi oleh Pemerintah, walaupun sebetulnya mereka tetap memerlukan uluran tangan dari Masyarakat untuk mendanai kegiatan non-rutin seperti pengadaan komputer dan buku buku pengayaan. Sekolah amat tergantung dengan adanya dana BOS sehingga ini dikelola dengan baik.
Dengan usul dari Komite Sekolah, orang tua murid tidak keberatan memberikan sejumlah uang untuk kegiatan-kegiatan khusus sekolah serta pengadaan Sarana yang amat diperlukan semacam komputer atau buku buku pengayaan lainnya.

Seperti ditulis diatas, sekolah selalu melaporkan penerimaan dan penggunaan dana yang diterima kepada orang tua murid – sebagai wujud Akuntabilitas Publiknya.
Upaya peningkatan mutu pembelajaran di tingkat sekolah mutlak perlu dilaksanakan. Hal ini dimulai dengan pelaksanaan EDS yang merupakan evaluasi internal yang dilakukan oleh dan untuk kepentingan sekolah sendiri dengan pelakunya yaitu TPS dan dewan guru dibawah bimbingan Pengawas. Dengan EDS akan diketahui kinerja sekolah dilihat dari SPM dan SNP sehingga sekolah dapat menyusun Rancangan Pengembangan Sekolahnya berdasarkan kebutuhan nyata. Sekolah akan dapat menentukan prioritas perbaikan kinerjanya dari segi waktu dan SDM berdasarkan hasil EDS, khusunya RAKS tahunan akan benar benar membantu sekolah memperbaiki dirinya.

Dengan modul ini diharapkan para guru sekolah/madrasah khusunya dan para pembaca modul ini dapat memahami konsep EDS, apa dan bagaimana EDS, manfaat EDS, para pelaku utama EDS ditingkat sekolah, memahami serta mengisi Instrumen EDS serta menggunakan hasilnya sebagai dasar penyusunan RPS/TKS dan RAPBS/RAKS.
Memang banyak sudah evaluasi dilakukan terhadap sekolah, namun kebanyakannya bersifat eksternal yaitu penilaian orang luar atas kinerja sekolah untuk akreditasi atau tujuan lainnya. Evaluasi dari luar cenderung mengundang subjek yang dievaluasi untuk ”mengaada ada” dan melakukan apa saja demi memperoleh nilai baik.


EDS adalah evaluasi internal yang hasilnya untuk kepentingan sekolah itu sendiri – perbaikan kinerjanya dari kedelapan SNP. EDS adalah memotret diri atau melakukan check up sekolah. Salah satu kuncinya adalah kejujuran, menilai apa adany karena dengan mengetahui kelemahan dan kekurangannya akan bisa dilakukan perbaikan yang diperlukan. Karenanya EDS mengharuskan adanya kejujuran – tiada dusta diantara kita – sehingga hasilnya merupakan potret asli yang tanpa adanya hal tersebut tidak mungkin dilakukan perbaikan mutu kinerja sekolah.



 sumber {}
[http://suaidinmath.wordpress.com/2010/05/23/tehnik-pengisian-instrumen-eds/

Tema Projek dan Contoh Implementasinya

  Tema Projek dan Contoh Implementasinya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat luas dan fleksibel. Masih banyak tema lainnya...