Rabu, 28 Maret 2012

Andalkan Produksi Abon Cabe


Upaya Pemerintahan Desa Kabasiran Memerangi Rentenir
Andalkan Produksi Abon Cabe


BANGGA: UP2K memperlihatkan abon cabe yang menjadi produk andalan (Foto Saeful/ Radar Bogor)
Pemerintahan Desa Kabasiran, Kecamatan Parungpanjang, terus berupaya menonjolkan abon cabe yang diproduksi oleh Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Dharma Wanita yang digerakkan kader PKK.

 

PRODUK dalam kemasan botol ukuran 100 gram dengan label Evia Abon Cabe, hampir satu tahun terakhir telah menjadi industri rumahan dalam memberdayakan ibu rumah tangga. “Kami berupaya untuk mencegah warga terjerat rentenir berkedok bank keliling dengan cara mengembangkan usaha yang menyejahterakan,” ungkap Kepala Desa Kabasiran, Saefullah.

Terbukti, uasaha abon cabe tersebut mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi ibu rumah tangga untuk mendongkrak perekonomian keluarga. Tak hanya itu, unit usaha tersebut juga membuka peluang bagi pengembangan sektor pertanian untuk menyediakan pasokan cabai merah dan bawang putih yang merupakan bahan baku abon cabe. “Kami mencoba ke arah itu (pertanian, red) dan juga sedang memperluas pangsa pasar melalui koperasi PKK,” katanya.

Ketua kelompok UP2K, Evi Afiah yang mempelopori pembuatan abon cabe mengatakan, saat ini setiap hari bersama enam karyawan mampu memproduksi sedikitnya 80 botol kemasan abon cabe dengan berat bersih 100 gram/botol.

Bahan baku yang ia perlukan selama tiga hari produksi sebanyak 120 kilogram bawang putih dan 50 kilogram cabai ditambah garam, gula pasir dan minyak sayur secukupnya. “Kalau sedang ada pesanan, kita bisa produksi 300 kemasan sehari, bahan baku yang kita butuhkan juga meningkat tiga kali lipat,” katanya.

Produk yang sudah jadi, kemudian dipak dalam kemasan berisi sepuluh botol. Satu pak abon cabe dibanderol Rp100 ribu. Itu artinya pendapatan usaha kecil ini dapat mencapai Rp800 ribu per hari. Bahkan, jika sedang ada pesanan, omsetnya bisa mencapai jutaan rupiah dalam sehari.

“Sekarang sudah cukup diminati, bahkan bukan hanya di Parungpanjang, tetapi kami pernah menjualnya sampai ke Jambi dan beberapa daerah lainnya,” katanya.

Camat Parungpanjang, Ade Yana Mulyana mengatakan, usaha kecil yang dibangun masyarakat perlu didampingi oleh instansi yang bergerak di bidang tersebut. “Di antaranya, kami akan mendorong agar selain memberi bantuan simpan pinjam, PNPM juga membuka divisi marketing unuk membantu pelaku usaha kecil menjual produk,” paparnya.

Sementara itu, Kasubid Kelembagaan BPMPD Kabupaten Bogor, Permana mengatakan, upaya Desa Kabasairan dalam realisasi program kerja desa sudah cukup baik, tinggal pengembangan lebih lanjutnya. (ful)


foto : Saiful Radar Bogor, azharDRAW

3 komentar:

Tema Projek dan Contoh Implementasinya

  Tema Projek dan Contoh Implementasinya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat luas dan fleksibel. Masih banyak tema lainnya...