Senin, 26 Maret 2012

Cara Hidup Sehat Rasulullah



“Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dariperutnya. Cukuplah beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya.Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya)dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dansepertiganya lagi untuk pernafasan. (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Konon, selama hidupnya Rasulullah SAW hanya sakit dua kali. Yaitusetelah menerima wahyu pertama, ketika itu beliau mengalami ketakutanyang sangat sehingga menimbulkan demam hebat. Yang satunya lagimenjelang beliau wafat. Saat itu beliau mengalami sakit yang sangatparah, hingga akhirnya meninggal. Ada pula yang menyebutkan bahwa Rasulmengalami sakit lebih dari dua kali.

Berapa pun jumlahnya, dua, tiga atau empat kali, memperjelasgambaran bahwa beliau memiliki fisik sehat dan daya tahan luar biasa.Padahal kondisi alam Jazirah Arabia waktu itu terbilang keras, tandusdan kurang bersahabat. Siapa pun yang mampu bertahan puluhan tahundalam kondisi tersebut, plus berpuluh kali peperangan yang dijalaninya,pastilah memiliki daya tahan tubuh yang hebat.

Mengapa Rasulullah SAW jarang sakit? Pertanyaan ini menarik untukdikemukakan. Secara lahiriah, Rasulullah SAW jarang sakit karena mampumencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit. Dengan katalain, beliau sangat menekankan aspek pencegahan daripada pengobatan.Jika kita telaah Alquran dan Sunnah, maka kita akan menemukan sekianbanyak petunjuk yang mengarah pada upaya pencegahan. Hal inimengindikasikan betapa Rasulullah SAW sangat peduli terhadap kesehatan.Dalam Shahih Bukhari saja tak kurang dari 80 hadis yang membicarakanmasalah ini. Belum lagi yang tersebar luas dalam kitab Shahih Muslim,Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Ahmad, dsb.


Cara Rasulullah menjaga kesehatan
Ada beberapa kebiasaan positif yang membuat Rasulullah SAW selalu tampil fit dan jarang sakit. Di antaranya:

Pertama, selektif terhadap makanan. Tidak ada makanan yang masuk kemulut beliau, kecuali makanan tersebut memenuhi syarat halal danthayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal caramendapatkannya dan halal barangnya. Sedangkan thayyib berkaitan denganurusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makananyang dikonsumsi. Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliaubiasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan air lir danpencernaan. Rasul bersabda,
Hendaknya kalian menggunakan dua macamobat, yaitu madu dan Alquran (HR. Ibnu Majah dan Hakim).

Kedua, tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelumkenyang. Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitusepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zatcair), dan sepertiga lagi untuk udara (gas). Disabdakan.
Anak Adamtidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplahbagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidakditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertigauntuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untukpernafasan (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Ketiga, makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengantempo sedang. Apa hikmahnya? Cara makan seperti ini akan menghindarkantersedak, tergigit, kerja organ pencernaan pun jadi lebih ringan.Makanan pun bisa dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organpencernaan bisa berjalan sempurna. Makanan yang tidak dikunyah denganbaik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa menimbulkankanker di usus besar.

Keempat, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malamdan bangun pada pertengahan malam kedua. Biasanya, Rasulullah SAWbangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu yangdiizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namuntidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan. PenelitianDaniel F Kripke, ahli psikiatri dari Universitas California menarikuntuk diungkapkan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan AS selama 6tahun dengan responden berusia 30-120 tahun mengatakan bahwa orang yangbiasa tidur 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat.Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Nah,Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam.Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.

Cara tidurnya pun sarat makna. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalambuku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur denganmemiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berzikir kepada Allah hinggamatanya terasa berat. Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelahkiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur sepertiini merupakan tidur paling efisien. Pada saat itu makanan bisa beradadalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap secaraproporsional. Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar agar prosespencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke lever, barukemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makananlebih cepat tersuplai dari lambung. Hikmah lainnya, tidur dengan miringke kanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk shalat malam.

Kelima, istikamah melakukan saum sunnat, di luar saum Ramadhan.Karena itu, kita mengenal beberpa saum sunnat yang beliau anjurkan,seperti Senin Kamis, ayyamul bith, saum Daud, saum enam hari di bulanSyawal, dsb. Saum adalah perisai terhadap berbagai macam penyakitjasmani maupun ruhani. Pengaruhnya dalam menjaga kesehatan, meleburberbagai berbagai ampas makanan, manahan diri dari makanan berbahayasangat luar biasa. Saum menjadi obat penenang bagi stamina dan organtubuh sehingga energinya tetap terjaga. Saum sangat ampuh untukdetoksifikasi (pembersihan racun) yang sifatnya total dan menyeluruh.

Selain lima cara hidup sehat ini, masih banyak kebiasaanRasulullah SAW yang layak kita teladani. Dalam buku Jejak SejarahKedokteran Islam, Dr Jafar Khadem Yamani mengungkapkan lebih dari 25pola hidup Rasul berkait masalah kesehatan, sebagian besar bersifatpencegahan. Di antaranya cara bersuci, cara  memanjakan  mata,keutamaan berkhitan, keutamaan senyum, dsb.

Yang tak kalah penting dari ikhtiar lahir, Rasulullah sangatmantap dalam ibadah ritualnya, khususnya dalam shalat. Beliau punmemiliki keterampilan paripurna dalam mengelola emosi, pikiran danhati. Penelitian-penelitian terkini dalam bidang kesehatan membuktikanbahwa kemampuan dalam memenej hati, pikiran dan perasaan, sertaketersambungan yang intens dengan Dzat Yang Mahatinggi akan menentukankualitas kesehatan seseorang, jasmani maupun ruhani.


Sumber : http://arsipsiroh.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Projek dan Contoh Implementasinya

  Tema Projek dan Contoh Implementasinya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat luas dan fleksibel. Masih banyak tema lainnya...